Wuling Tertutup Ditanya Soal Harga Baterai Cloud EV

Wuling Tertutup Ditanya Soal Harga Baterai Cloud EV


Produsen asal China, SGMW Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia, ogah berkomentar saat ditanya soal harga baterai di Kendaraan Pribadi listrik terbarunya, Wuling Cloud EV. Baterai merupakan komponen utama yang banderolnya diperkirakan lebih dari setengah harga Kendaraan Pribadi listrik itu sendiri.

“Harga belum bisa jawab sih, nanti kita cek,” kata Product Planning SGMW Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia Danang Wiratmoko di Jakarta, Rabu (15/5).

Brian Gomgom, Public Relations Supervisor SGMW Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia, yang ditanya hal serupa Bahkan senada dengan Danang. Justru ia mengungkap kalau kekhawatiran pengguna bisa dijawab dengan paket garansi ‘seumur hidup’ yang diberikan buat Cloud EV.

Lebih lanjut Danang menjelaskan garansi seumur hidup itu memiliki kriteria khusus Supaya bisa tetap berlaku.

Garansi ‘seumur hidup’ untuk Cloud EV dinamakan Lifetime Core EV Elements Guarantee seperti Pernah diberikan pada Air EV dan Binguo EV. Garansi ini meliputi energy battery, drive Kendaraan Bermotor Roda Dua (termasuk built-in Kendaraan Bermotor Roda Dua meeting), dan Kendaraan Bermotor Roda Dua management unit.

Syarat program ini berlaku Dikenal sebagai Cloud EV dimiliki pribadi dalam kondisi baru, hanya dipakai 30.000 kilometer per tahun, unit Setiap Waktu dirawat berkala di bengkel resmi Wuling dan menggunakan suku cadang orisinil.

Harga baterai merupakan salah satu kekhawatiran besar bagi konsumen membeli Kendaraan Pribadi listrik karena harganya bisa mencapai ratusan juta. Sementara usia pemakaian komponen ini masih sumir mengingat sebagian besar Kendaraan Pribadi listrik di Indonesia belum ada yang pernah mencapai 10 tahun.

Mahalnya baterai Bahkan menjadi pertimbangan kelompok konsumen yang lebih perhatian pada harga jual kembali alias resale worth dalam kondisi Kendaraan Pribadi bekas.

Harga Kendaraan Pribadi listrik bekas diperkirakan bakal anjlok ketika usianya Pernah mencapai lebih dari lima tahun atau ketika garansi baterai Pernah habis. Minat membeli Kendaraan Pribadi listrik seperti ini jarang lantaran pembelinya punya beban mengganti baterai dengan yang baru.

Cerminan hal ini bisa ditengok ke penjualan Kendaraan Pribadi listrik di balai lelang. Misalnya balai lelang swasta JBA Indonesia pernah mengungkap Kendaraan Pribadi listrik bekas, terutama yang masuk dalam program Bantuan Pemerintah pemerintah, mengalami penurunan tajam.

Pada akhir 2023 JBA Indonesia mengatakan Wuling Air EV mengalami depresiasi nilai Sampai saat ini 35 persen pada tahun pertama. Penurunan nilai ini lebih besar dibanding Kendaraan Pribadi konvensional yang disebut 20-25 persen.

“Untuk depresiasi Kendaraan Pribadi EV Kenyataannya lebih tinggi dibandingkan Kendaraan Pribadi umum, bensin atau photo voltaic. Jadi kalau Kendaraan Pribadi biasanya sekitar 25 persen di tahun pertama, untuk EV bisa sampai 30-35 persen. Jadi ada saja yang beli, cuma harganya lebih rendah,” ucap Willy Willim Head Fleet and Public sale JBA Indonesia pada 28 November 2023.

CEO JBA Indonesia Shioyama Kazuhiro menjelaskan beberapa hal yang bikin Kendaraan Pribadi listrik sulit laku di pelelangan. Hal utama Ia katakan Merupakan Kebugaran baterai yang terkuras dari pemilik pertama.

“Kendaraan Pribadi listrik itu biasanya yang mahal harga baterai, jadi belum banyak Kendaraan Pribadi bekasnya. Nanti pasarnya gimana kita Bahkan belum tau, Kemungkinan turunnya besar,” papar Kazuhiro.

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *