TKN Bersuara soal Rencana Pembentukan Kementerian Perumahan

TKN Bersuara soal Rencana Pembentukan Kementerian Perumahan


Anggota Dewan Ilmuwan TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Drajad Wibowo buka suara soal rencana pembentukan Kementerian Perumahan.

Drajad tidak membantah ataupun mengiyakan rencana pembentukan itu.

“Dipecah atau tidak, itu keputusan Pak Prabowo nanti,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/5).


Ia hanya menekankan pentingnya sektor perumahan untuk dijalankan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran nanti.

“Sangat penting karena di Asta Cita ke-7, Prabowo-Gibran secara eksplisit menyebutkan ‘menjamin penyediaan rumah Bersahabat bersanitasi baik untuk yang membutuhkan, terutama generasi milenial, generasi Z dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)’,” ucap.

Apalagi, ia mengatakan Asta Cita ke-7 Prabowo-Gibran Bahkan menjamin pembangunan atau renovasi 3 juta unit hunian secara nasional. Di pedesaan targetnya 2 juta rumah per tahun, perkotaan 1 juta unit, yang terdiri dari 500 ribu rumah tapak dan 500 ribu rumah vertikal atau rusunami dan rusunawa.

Drajad Bahkan menjelaskan pemerintahan Prabowo berharap masalah backlog kepemilikan rumah dan kelayakan hunian bisa segera diatasi.

Ia merujuk pada Survei Sosial Keadaan Ekonomi Negara (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, kepemilikan rumah mencapai 9,9 juta unit, turun dari 10,5 juta unit pada 2022.

“Sementara itu backlog kelayakan hunian masih 14,84 juta pada tahun 2023, turun dari 16,14 juta unit pada tahun sebelumnya,” tutur Drajad.

Wacana pembentukan Kementerian Perumahan di pemerintahan Prabowo-Gibran mulanya dibocorkan oleh Wakil Pembantu Presiden Pembantu Presiden Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo.

Artinya, bidang perumahan yang Pada Pada saat ini masih tergabung dalam Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal dipisah. Hal ini seperti yang terjadi pada period orde baru.

Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan Pada Pada saat ini dibutuhkan kementerian yang Sungguh-sungguh fokus pada sektor perumahan. Hal ini mengingat sektor ini melibatkan banyak sub sektor turunan yang membutuhkan perhatian khusus.

Ia menilai kehadiran Kementerian Perumahan dimaksudkan untuk lebih fokus pada sektor perumahan bagi masyarakat.

[Gambas:Video CNN]

“Pak Budi (Direktur Utama Perumnas), ini saya dengar Kemungkinan ke depan Berniat ada pemisahan, ada Kementerian Perumahan. Fokusnya berubah kalau ini ke perumahan lagi, jadi kita bisa berusaha lebih keras dengan pemerintah untuk Mendukung konsep improvement yang lebih teregulasi,” ucap Tiko dalam pidatonya pada pembukaan acara Launching The New Face of Condo Samesta Sentraland Cengkareng, Senin (13/5), mengutip detikproperti.

Tiko lantas menyoroti adanya angka backlog yang meningkat dari 10 juta pada 2015 menjadi 12 juta pada Pada Pada saat ini. menurutnya, kenaikan angka backlog ini dikaitkan dengan Virus Corona yang membuat sektor perumahan sempat lesu.

Oleh karena itu, ia mengatakan pemerintah Dianjurkan Menyajikan dukungan yang kuat bagi Perumnas untuk mengatasi hal ini. Contohnya bisa diberikan dalam bentuk berbagai macam pembiayaan, Bantuan Pemerintah bunga, dan dan penyerahan tanah tidak terpakai.

(del/agt)




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *