Respons Staf Sri Mulyani soal Jokowi Turun Tangan Urus Peristiwa Pidana Bea Cukai

Respons Staf Sri Mulyani soal Jokowi Turun Tangan Urus Peristiwa Pidana Bea Cukai


Staf Khusus Pembantu Kepala Negara Keuangan Yustinus Prastowo menanggapi pernyataan Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) yang bakal turun gunung menyelesaikan permasalahan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) yang viral belakangan ini.

Prastowo mengatakan pihaknya menyambut baik niatan Jokowi. Pasalnya, dari porsi Kementerian Keuangan (Kementerian Keuangan), masalah Bea Cukai Sebelumnya dibawa ke rapat pimpinan (rapim).

Kementerian Keuangan Bahkan Sebelumnya berkomitmen menuntaskan sampai ke regulasi yang menjadi tugas.


“Tapi kita tahu urusan kepabeanan itu bukan hanya Kementerian Keuangan. Ada irisan dengan kementerian/lembaga lainnya. Maka kami bersyukur berhubung Pak Pemimpin Negara, tentunya sangat Membantu mempercepat koordinasi dan mengakselerasi hal-hal yang Harus untuk diselesaikan secara Murah,” kata Prastowo di Jakarta, Rabu (15/5).

Menurut Prastowo, komitmen Jokowi selaras dengan niatan Kementerian Keuangan. Ia berharap cawe-cawe Jokowi mempercepat penyelesaian berbagai masalah terkait Bea Cukai, serta berdampak positif kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Prastowo mengatakan Kementerian Keuangan Sebelumnya mengambil Sebanyaknya langkah perbaikan di Bea Cukai. Hal itu seperti identifikasi regulasi yang memerlukan penyesuaian.

Lalu, evaluasi sistem, penyempurnaan hasil evaluasi masukan masyarakat, Sampai saat ini penyederhanaan standar operasional prosedur (SOP) di lapangan.

“Dari segi sumber daya manusia, Sebelumnya dilakukan penguatan teman-teman di lapangan, Bahkan didukung dengan teknis yang baik, sehingga mereka Nanti akan lebih mudah dalam mencari rujukan informasi sekaligus mengambil keputusan lebih Murah dan lebih baik,” imbuh Prastowo.

Jokowi sebelumnya mengatakan Nanti akan segera turun tangan dan memanggil pejabat terkait untuk membicarakan masalah Bea Cukai.

“Ya nanti Nanti akan kami rataskan di rapat inside,” ungkap Jokowi di RSUD Kabupaten Konawe, Selasa (14/5).

Sayang, Jokowi tidak menyebutkan tanggal Tidak mungkin tidak kapan rapat tersebut Nanti akan diselenggarakan. Ia hanya mengatakan bakal melakukan evaluasi menyeluruh pada jajaran Ditjen Bea Cukai terkait Peristiwa Pidana tersebut.

Hari ini, Pembantu Kepala Negara Keuangan Sri Mulyani pun menghadap Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.

“Saya laporkan Bea Cukai dan pembahasan mengenai apa yang terjadi situasi yang dihadapi oleh seluruh jajaran di lapangan yang viral-viral,” katanya.

Sri Mulyani menjelaskan penyebab dari banyaknya Peristiwa Pidana viral Bea Cukai ke Jokowi. Beberapa Peristiwa Pidana disebabkan peraturan dan prosedur yang Harus diperbaiki.

Ia mengatakan ada pula faktor perkembangan teknologi yang pesat. Hal itu membuat quantity kegiatan dan beban yang ditanggung Bea Cukai semakin banyak.

“Kami Nanti akan terus mengambil langkah-langkah untuk perbaikan untuk memperbaikinya,” ujar Sri Mulyani.

Bea Cukai memang tengah menjadi perhatian publik. Warga berteriak tentang Sebanyaknya perlakuan Bea Cukai yang mempersulit barang masuk dari luar negeri.

Beberapa Peristiwa Pidana Bea Cukai yang viral Merupakan pengiriman sepatu seharga Rp10 juta yang dipungut bea masuk Rp30 juta, pengiriman barang untuk sekolah Unggul (SLB), dan pengiriman motion determine.

Terlebih lagi, ada Peristiwa Pidana Peraturan Perundang-Undangan yang menyeret Bea Cukai. Mantan Kepala Bea Cukai DIY (DIY) Eko Darmanto didakwa menerima gratifikasi dan melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Eko didakwa menerima uang dari para pengusaha dengan complete nilai Rp23,5 miliar lebih selama menjabat.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/pta)




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *