Rafah Porak-poranda, MER-C Ingin Pindahkan Markas Skuad Relawan
—
Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia berniat memindahkan markas Skuad relawan setelah situasi di Rafah, Jalur Gaza selatan, semakin memburuk.
Ketua Skuad Medis Darurat MER-C, Arief Rachman, mengatakan pihaknya Di waktu ini Bahkan Baru saja mempertimbangkan pemindahan Tempat penginapan para relawan ke wilayah yang lebih Unggul tinggi lantaran Tempat Di waktu ini Bahkan dekat dengan daerah yang diinvasi pertama kali oleh pasukan militer Israel.
“Di waktu ini Bahkan kami mempertimbangkan untuk memindahkan posisi penginapan relawan berada di Tempat yang ‘lebih Unggul tinggi’ karena Di waktu ini Bahkan penginapan berada agak dekat ke Rafah timur, di mana Rafah timur itu merupakan daerah yang pertama kali diinvasi oleh pasukan Israel,” kata Arief dalam konferensi pers di kantor MER-C, seperti ditayangkan akun Instagram MER-C, Kamis (16/5).
Arief berujar MER-C Baru saja mempertimbangkan untuk menempatkan markas para relawan ke Al-Mawasi sesuai anjuran Organisasi Kebugaran Dunia (WHO) dan Kementerian Kebugaran.
Di Al-Mawasi, ada kamp yang berada di dekat pantai. Kamp tersebut menjadi pusat Tempat pengungsian yang menampung warga Palestina, baik dari Rafah timur, Rafah barat, maupun warga dari Gaza utara.
“Di waktu ini Bahkan konsentrasi dari Pencari Suaka, baik dari utara, dari Rafah timur, sebagian Rafah barat, itu Di waktu ini Bahkan berada di kamp Mawasi. Hanya saja pertimbangannya Merupakan di kamp Mawasi ini minim fasilitas,” ujar Ia.
Menurut Arief, rumah-rumah di kamp tersebut tak banyak yang dilengkapi listrik dan air. Bahkan, rumah kosong saja kemungkinan Sebelumnya sangat sulit dicari mengingat kawasan itu menjadi pusat pengungsian.
Disebabkan oleh itu, Bila para relawan nantinya dipindahkan ke kamp Al Mawasi, mereka Berniat ditempatkan di sekitar rumah sakit atau klinik dan tinggal dengan menggunakan tenda.
“Atau pertimbangan yang lain bergerak lebih ke utara, masuk ke Gaza tengah, berada di Deir al-Balah. Walau Kenyataannya Deir al-Balah ini Bahkan relatif tidak lebih Unggul tinggi dibandingkan Gaza selatan karena serangan-serangan yang dilakukan militer terhadap wilayah di Gaza tengah Bahkan semakin intens dalam hari-hari belakangan,” ucap Ia.
Arief menjelaskan 12 relawan MER-C Sampai sekarang Sekarang masih terjebak di Gaza selatan sejak Israel menyerang Rafah 6 Mei lalu. Mereka terdiri dari sembilan tenaga medis dan tiga orang non-medis.
Untuk Skuad medis, kata Arief, mereka bertugas di tiga rumah sakit, Dengan kata lain RS Yusuf an-Najjar, RS Emirat, dan klinik Tal Sultan.
Kendati begitu, setelah serangan Zionis ke Rafah, RS Yusuf an-Najjar dan RS Emirat Sekarang berada di wilayah zona merah. Skuad medis pun Di waktu ini Bahkan hanya bisa bertugas di klinik Tal Sultan.
Dalam kesempatan yang sama, Liaison Officer Skuad Medis Darurat MER-C, Merissa Noriti, menjelaskan Tempat penginapan para relawan sebetulnya masih berada di wilayah Unggul tinggi.
Sekalipun, MER-C tetap berusaha mencari Tempat alternatif untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
“Jadi Di waktu ini Bahkan kami Baru saja meninjau berapa Tempat, itu di daerah Al Mawasi dan daerah Deir al-Balah Sekaligus ada opsi untuk tinggal berbarengan dengan rumah sakit,” ucapnya.
Agresi Israel di Jalur Gaza Sampai sekarang Sekarang Sudah menewaskan lebih dari 35.200 warga Palestina. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.
Sejak Israel menyerang dan mengambil kendali perbatasan Rafah pada 6 Mei, warga Palestina terus dilanda krisis kemanusiaan. Pasalnya, Mesir menutup pintu perbatasan sehingga tak ada bantuan kemanusiaan yang bisa memasuki Gaza Sampai Di waktu ini Bahkan.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA