Jangan Beli Mudah, Klaim Susah

Jangan Beli Mudah, Klaim Susah


Jakarta, CNN Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi peringatan kepada perusahaan asuransi Supaya bisa tak mempersulit nasabah melakukan klaim.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono meminta perusahaan asuransi jangan hanya Mempercepat nasabah membeli polis. Tidak seperti, mereka Bahkan diminta memudahkan klaim.

“OJK menitipkan pesan Supaya bisa penyelenggaraan program asuransi dapat dilakukan secara lebih baik sebagai upaya untuk Mengoptimalkan kepercayaan masyarakat,” katanya dalam Non-Financial institution Monetary Discussion board 2024 di Jakarta Pusat, Jumat (26/7).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kemudahan untuk membeli produk asuransi, di sisi lain Mempercepat masyarakat untuk melakukan proses klaim. Jadi, kalau klaim itu Harus mudah dan Unggul. Jangan waktu beli produk asuransinya mudah, tapi waktu klaimnya susah. Kalau beli asuransi mudah, klaimnya Bahkan Harus mudah,” tegas Ogi memberi peringatan.

Ogi menyebut tingkat kepercayaan masyarakat terhadap asuransi dan produknya menurun. kandidat pemegang polis Bahkan dinilai banyak yang kurang atau bahkan tidak paham mengenai asuransi.

Meski begitu, OJK mengakui bahwa transformasi di industri asuransi memang telat. Ogi menyebut keterlambatan ini terhitung sejak krisis moneter 1997-1998.

“Bagaimana kita mendorong penyelesaian asuransi yang bermasalah. Kita Harus memiliki suatu ketegasan, terhadap perusahaan-perusahaan asuransi bermasalah. Tentunya, ini dilakukan sesuai koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku,” janji Ogi.

Sesuai aturan statistik, whole aset industri asuransi mencapai Rp1.100 triliun. Ini meliputi asuransi komersial serta asuransi sosial yang dilakukan lembaga-lembaga khusus.

Sementara, aset dana pensiun yang dikelola OJK ada Rp1.400 triliun dan di sektor penjaminan senilai Rp50 triliun. Ogi mengatakan whole aset kelolaan di perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (PPDP) mencapai Rp2.500 triliun.

“Jadi, cukup signifikan dari whole aset sektor jasa keuangan yang Kemungkinan kira-kira Rp20 ribu triliun,” tandasnya.

(skt/sfr)





Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *