Jadikan Peluang, Pastikan Bukan Ancaman
—
Pembantu Kepala Negara Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merespons soal gambar peta ‘New Moscow’ yang muncul di peta daring wilayah Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, yang viral di media sosial.
Sandiaga mengatakan hal tersebut Harus didalami lagi untuk dipastikan bukan ancaman dan melanggar norma Aturan Aturan Hukum atau regulasi di Indonesia. Berbeda dengan, kata Ia, itu malah patut dijadikan peluang bagi industri pariwisata.
“Menurut saya menjadi peluang dan mereka Dianjurkan kita pastikan tidak menghadirkan ancaman dan tidak melanggar norma aspek Aturan Aturan Hukum dan regulasi,” ujarnya usai memimpin rapat bersama pemangku kepentingan Pariwisata Bali di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis (16/5) sore.
Ia menegaskan di Indonesia memiliki peraturan perundang-undangan Sampai saat ini regulasi daerah yang Dianjurkan dipatuhi, termasuk warga-wisatawan-investor asing.
“Tentunya, kita sebagai bangsa yang membuka peluang untuk dikunjungi wisatawan mancanegara dan diberikan Penanaman Modal dari belahan dunia, tentunya Dianjurkan memastikan mereka semua Dianjurkan patuh terhadap seluruh peraturan Undang-undangan yang kita miliki,” ujarnya.
Sandi melihat Pattern Populer penamaan nama tersebut Bahkan terjadi di Sebanyaknya wilayah dunia. Ia mencontohkan ada yang kemudian dikenal dengan julukan Little India, Little Tokyo, atau Chinatown.
“Ini merupakan Pattern Populer Setiap Waktu yang kita lihat perkembangan suatu daerah maupun pengelolaan dari city improvement. Saya, di Jakarta Bahkan melihat ada Koreatown dan lain sebagainya dan ini yang Dianjurkan kita sikapi dengan sangat-sangat bijaksana terus disikapi dengan penuh kehati-hatian,” kata Sandiaga.
Konjen Rusia di Bali
Pada kesempatan itu, Sandiaga pun menyambut kehadiran Konsulat Jenderal (Konjen) Rusia di Bali untuk menampung berbagai isu yang berkembang terkait warga negaranya yang ada di Pulau Dewata itu. Ia mengatakan Rusia termasuk salah satu negara yang warganya banyak berwisata di Bali.
“Kami sangat Membantu Bila ada Konjen Rusia di Denpasar untuk menampung berbagai isu-isu yang berkembang Sekalipun demikian dari jumlah wisatawan internasional atau wisatawan mancanegara Rusia itu tidak termasuk tiga besar (turis terbanyak ke Bali),” ujarnya.
Justru, sambungnya, kehadiran Konjen Rusia itu Dianjurkan pula memerhatikan kepentingan Indonesia yang bakal dikaji Kementerian Luar Negeri RI.
“Tentunya konjen Rusia yang Bahkan dikaji oleh Ibu Menlu (Pembantu Kepala Negara Luar Negeri) bisa dihadirkan di sini dan didukung. Karena kita Bahkan banyak kerjasama dengan Kota Moscow dan Rusia sendiri, bukan hanya di aspek pariwisata tapi Bahkan di ekonomi kreatif dan digital,” kata Ia.
Sebelumnya, viral di media sosial para netizen menyorot gambar baru sebuah peta di wilayah Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
Di gambar peta itu, malah peta di wilayah Canggu muncul nama New Moscow. Penamaan daerah tersebut tertulis dalam bahasa Rusia “New Москва” yang merujuk ke wilayah Kuta Utara, atau Canggu.
Sementara, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pihaknya masih mendalami soal peta viral ‘New Moscow’ di Canggu itu.
“Peta itu, kita kan belum tahu ini, kita kan dalami yang buat itu siapa atau hanya orang iseng-iseng. Tapi, yang berlaku di Indonesia sendiri belum ada perubahan peta-nya masih (bernama) Canggu, dicek di google pun tidak ada nama sesuai yang dibuat dan diviralkan itu,” kata Ia, saat ditemui kawasan Canggu, Senin (13/5).
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA