BMKG Ungkap Penyebab Bencana Banjir Besar di Sumatera Barat

BMKG Ungkap Penyebab Bencana Banjir Besar di Sumatera Barat


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab Bencana Banjir bandang di sejumlah wilayah Sumatera Barat yang menewaskan hingga puluhan orang. Simak penjelasannya.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, mengatakan pemicu utama Bencana Banjir Besar bercampur lahar gunung adalah hujan deras dan berdurasi panjang.

Menurut dia berdasarkan analisa per tanggal 8 Mei 2024 sudah ditemukan potensi hujan intensitas sedang hingga sangat deras di wilayah Sumbar.


“Potensi hujan yang demikian itu teramati dapat berlangsung secara lebih intensif oleh karena ada Development Populer Sirkulasi Sinklonik, atau pembentukan awan dan belokan angin lokal,” kata Dwikorita dalam konferensi pers digital, Minggu (12/5), mengutip Antara.

Menurut Dwikorita Regu meteorologi BMKG pada hari yang sama langsung menerbitkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana hidrometeorologi seperti Bencana Banjir, longsor, dan lainnya di Sumbar.

Dalam peringatan dini tersebut BMKG meminta masyarakat Sumbar, khususnya di daerah rawan bencana seperti pesisir, pegunungan, perbukitan, mewaspadai cuaca ekstrem mulai dari 9 hingga 12 Mei 2024.

“Dari rentetan ini puncaknya terjadi kemarin (Sabtu, 11 Mei) hujan berlangsung mulai dari sore hingga malam di atas 150/200 mm sehingga Bencana Banjir Besar diikuti oleh lahar melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang,” jelasnya.

Terkait lahar gunung, menurutnya materials tersebut berasal dari sisa erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng bagian puncak, kemudian terbawa air hingga turut melanda tiga kabupaten/kota yang berada di sekitarnya.

“Jadi bukan saat itu Gunung Marapi erupsi tapi karena memang hujannya sangat deras, yang bahkan masih akan berlangsung hingga tanggal 22 Mei 2024 atau setidaknya dalam tiga hari ke depan,” ungkap dia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sampai dengan Minggu (12/5) malam, 41 orang meninggal dunia akibat Bencana Banjir Besar di sejumlah wilayah Sumatera. Barat.

Kepala Pusat Information, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan puluhan korban itu tersebar 19 orang di Kabupaten Agam, 15 orang di Kabupaten Tanah Datar dan tujuh orang di Kota Padang Panjang.

“19 Agam, 15 Tanah Datar dan 7 Padang Panjang,” kata Muhari.

Berdasar keterangan BNPB sebelumnya, Bencana Banjir pandang di Kabupaten Agam terjadi setelah adanya hujan lebat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan IV Koto.

Di Kabupaten Tanah Datar, Bencana Banjir juga dipicu intensitas curah hujan yang tinggi.

[Gambas:Video CNN]




Sumber: CNNINDONESIA : BMKG Ungkap Penyebab Bencana Banjir Besar di Sumatera Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *