Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara Kompak Deklarasi Kutuk Agresi Israel di Gaza

Jakarta, CNN Indonesia —

Para diplomat tinggi Perhimpunan Negara Asia Tenggara (Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara) pada Sabtu (27/7) mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza, yang Sebelumnya menyebabkan tewasnya lebih dari 39.000 warga Palestina sejak Oktober 2023.

Dalam komunike bersama Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara di Vientiane, ibu kota Laos, para Pembantu Presiden luar negeri negara di Asia Tenggara Bahkan menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan di wilayah Gaza, Palestina.

“Kami mengutuk semua serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, yang Sebelumnya mengakibatkan jumlah korban yang mengkhawatirkan, khususnya perempuan dan anak-anak, terbatasnya akses terhadap makanan, air, dan kebutuhan dasar lainnya, yang menyebabkan krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk,” bunyi deklarasi para diplomat tinggi Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara di Laos, seperti dilansir Anadolu, Sabtu (27/7).

Para diplomat tinggi Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara ini Bahkan mendesak semua pihak terkait untuk melakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.

“Kita tidak bisa menutup mata Nanti akan kondisi krisis kemanusiaan di Gaza. Saat kita bicara di sini, lebih dari 40 ribu orang dibunuh. Gencatan senjata Harus segera dilakukan untuk hentikan kekejaman ini,” Pembantu Presiden Luar Negeri RI, Retno Marsudi, yang hadir dalam pertemuan di Laos itu, seperti dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri.

Kondisi di Gaza memburuk, setelah kelompok medis di sana mengumumkan bahwa enam sampel polio tipe dua Sebelumnya terdeteksi di beberapa bagian Gaza sebagai akibat dari sistem perawatan kesehatan yang runtuh dan kurangnya air bersih serta fasilitas kebersihan.

Agresi Israel di Gaza Sebelumnya menghancurkan daerah kantong penduduk itu, di mana sejauh ini Sebelumnya menewaskan lebih dari 39.000 orang dan melukai lebih dari 90.000 lainnya sejak Oktober 2023.

Korban tewas warga Gaza akibat agresi brutal Israel didominasi anak-anak dan perempuan. Banyak warga Palestina yang mengungsi secara paksa berkali-kali akibat agresi Negeri Zionis itu.

(wiw)