Viral Lagi soal Child Blues Syndrome, Pahami Seserius Ini Efeknya pada Ibu

Viral Lagi soal Child Blues Syndrome, Pahami Seserius Ini Efeknya pada Ibu


Jakarta

Kasus Polwan bakar suami disebut-sebut dipicu child blues syndrome. Dilaporkan motif Polwan nekat membakar suaminya karena kesal sebab korban kerap menghabiskan uang untuk judi on-line.

Kasus ini ramai menjadi perbincangan warganet dengan menyebut Polwan bakar suami kemungkinan mengalami child blues syndrome.

“Si ibu polwan ini diduga child blues atau put up partum despair. Ga kebayang punya anak kembar tapi suaminya ga help malah primary judol,” kata seorang pengguna X.


“Polwan child blues punya anak kembar tapi suaminya cuman bisa primary judi on-line aja. Istri mana yang nggak muntab liat suami begitu?” cuit akun lainnya.

Terlepas dari kasus tersebut, sindrom child blues rentan dialami ibu pasca melahirkan. Bahkan information dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan 57 persen ibu di Indonesia mengalami gejala child blues atau depresi pasca melahirkan.

Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat tertinggi di Asia dengan risiko child blues. Sekilas, child blues memiliki gejala yang terkesan sepele. Tapi Bila tidak ditangani dengan segera, kondisi ini bisa berdampak negatif baik bagi ibu maupun bayi.

Terkait child blues syndrome, Psikolog Ikatan Psikologi Klinis Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Naftalia Kusumawardhani menyampaikan proses hamil merupakan proses berat yang dialami seorang, sehingga mempengaruhi keadaan child blues. Pengalaman-pengalaman ketika hamil Berencana mempengaruhi bagaimana sikap ibu terhadap bayi ketika melahirkan.

“Proses hamil itu berat bagi seorang ibu, ke mana-mana selama sembilan bulan membawa bayi bukanlah hal yang mudah. Bagi ibu yang kehamilannya diharapkan, tentunya masa itu menyenangkan. Tetapi bagi mereka yang tidak berharap hamil, pernah mengalami kesulitan sebelumnya, Pada saat ini Bahkan sedang konflik dengan keluarga, dan sebagainya, maka masa kehamilan ini Mungkin tidak menyenangkan,” tutur Naftalia.

Child blues yang tidak ditangani dengan baik Berencana memicu munculnya postpartum despair pada ibu. Kondisi ini lebih parah dari child blues karena bisa mempengaruhi kondisi kejiwaan ibu setelah melahirkan.

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *