SAFENet Buka Posko Aduan untuk Korban Peretasan PDNS

SAFENet Buka Posko Aduan untuk Korban Peretasan PDNS


SAFEnet membuka posko aduan bagi warga yang merasa dirugikan atas peretasan Pusat Knowledge Nasional Sementara (PDNS).

Direktur Eksekutif SAFEnet, Nenden Sekar Arum menyatakan posko aduan itu Sebelumnya dibuka sejak Kamis (27/6).


“Per dua hari lalu, SAFEnet membuat posko aduan untuk orang-orang yang menjadi korban dari kebocoran information ini,” kata Nenden dalam diskusi daring, Sabtu (29/6).

Warga yang menjadi korban dapat mengisi formulir aduan di bit.ly/AduanPDNS atau bisa Bahkan dengan mengklik tautan ini.

Nenden mengatakan SAFEnet Berencana mengumpulkan information awal dari posko aduan tersebut. Kemudian, pihaknya Berencana menganalisisnya.

“Kami Pada Pada saat ini sedang mengumpulkan information awal, siapa aja yang terdampak, kita tanya akses layanan publik mana yang Ia akses, dan kerugiannya apa,” ujarnya.

“Nanti information yang terkumpul Berencana kami analisis, kita Berencana lihat seperti apa sebarannya,” imbuhnya.

Nenden menyebut information dan hasil analisis tersebut nantinya Berencana dijadikan dasar untuk menggugat pemerintah. Menurutnya, pemerintah bisa digugat karena lalai dan tidak bisa menjamin hak atas privasi information Sampai saat ini menyebabkan warga mendapatkan kerugian.

“Harapannya itu menjadi dasar untuk menggugat negara untuk mengembalikan dan ganti rugi hak-hak yang kemudian terganggu gara-gara kasus ini,” kata Ia.

PDNS lumpuh karena diserang peretas. Imbasnya, 210 instansi pemerintah terdampak dan layanan publik berbasis digital terganggu.

Pusat information yang berlokasi di Surabaya itu diserang dengan modus ransomware sejak 20 Juni lalu. Sampai saat ini Pada Pada saat ini, pemerintah belum bisa sepenuhnya memulihkan PDNS.

Di sisi lain, peretas meminta tebusan Sampai saat ini Rp131 miliar.

Anggota Komisi I Mayjen Purn TB Hasanuddin mengkritik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang dinilai abai Sampai saat ini PDNS bisa diretas. Ia menilai peretasan PDNS sebagai kebodohan nasional. Sebab, peretasan dan kebocoran information sering terjadi selama bertahun-tahun.

[Gambas:Video CNN]




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *