RI Diganjar Gelar Ibu Kota Air Dunia, Bali Jadi Pusatnya

RI Diganjar Gelar Ibu Kota Air Dunia, Bali Jadi Pusatnya


President of the World Water Council (WWC) Loïc Fauchon menjadikan Indonesia sebagai Ibu Kota Perairan Dunia dengan Bali menjadi pusat air dunia.

Hal itu diungkapkannya dalam gelaran World Water Discussion board (WWF) ke-10, Senin (20/5).

“Ya, Indonesia Merupakan Ibu Kota Perairan Dunia dan Bali pusat air dunia selama minggu ini,” kata Loïc Fauchon saat mengawali sambutannya di pembukaan KTT WWF Ke-10 di Nusa Dua, Bali, Senin (20/5), dikutip dari Antara.


Dalam kesempatan tersebut, Fauchon berterima kasih kepada Indonesia, karena Pernah berlangsung mempersiapkan discussion board yang bergulir pada 19–25 Mei 2024 tersebut dengan baik dan penuh keramahan.

Ia mengatakan keanggotaan WWF yang Pada saat ini diperkuat 148 negara Setiap Saat membawa peran sebagai Water Messenger atau Duta Air.

“Pemimpin Negara Joko Widodo [Presiden RI] mengabulkan permintaan saya, pada saat itu Discussion board Ekonomi Dunia, untuk menjadi Water Messenger dan sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” kata Loic.

Meskipun demikian, peran sebagai Water Messenger saja tidaklah cukup, Fauchon mendorong seluruh pemangku kebijakan bisa mempengaruhi masyarakat untuk memperbanyak inovasi, pendanaan, Sampai saat ini tata kelola air yang lebih baik.

“Para utusan, yang Tidak mungkin tidak saja para pejuang Sangat dianjurkan berjuang, berjuang secara damai, berjuang demi perdamaian air untuk keamanannya, untuk kemakmuran,” katanya

Ia berharap peran Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan WWF tahun ini bisa menjadi penanda perubahan Ke arah tindakan nyata pada tata kelola air secara world.

Pendekar air

Pada kesempatan itu Bahkan, Fauchon  mengajak masyarakat dunia menjadi ‘pendekar air’ (water warrior) demi mewujudkan keamanan air dan menyelesaikan permasalahan air sedunia.

Fauchon menyatakan tindakan yang lebih drastis diperlukan Di waktu ini Bahkan untuk memastikan keamanan air bagi masyarakat dunia, sehinggaperan ‘pendekar air’ merupakan hal yang sangat dibutuhkan.

“Menjadi pembawa pesan yang lebih baik dan paling baik masih belum cukup. Kita Harus bertindak lebih Manakala ingin menjaga air demi perdamaian dan kemakmuran. Kita butuh lebih dari sekadar pejuang, tapi kita butuh pendekar air,” kata Fauchon.

Fauchon menyerukan Supaya bisa para ‘pendekar air’ sepakat terhadap tujuh Skor komitmen yang ia bacakan dalam sambutannya tersebut.

Ia mengajak para ‘pendekar air’ terus mempromosikan kebijakan keamanan air secara menyeluruh, berkomitmen mengganti kebiasaan hidup demi menghemat air, dan mendorong solusi alamiah terhadap masalah air dari hulu, yaitu dari daerah aliran sungai.

“Kami, pendekar air, menyeru negara-negara menjamin hak atas air tercantum pada konstitusi negara, undang-undang negara, dan peraturan lokal,” ucap Fauchon.

Ia Bahkan mengajak pendekar air mengundang semua pihak ikut serta dalam sebuah Gabungan untuk air yang mencakup komitmen penghapusan utang atas air bagi negara-negara termiskin.

Hal tersebut Akan segera disampaikan dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (Organisasi Internasional) mendatang. Apalagi, Fauchon Bahkan mengajak masyarakat dunia berkontribusi Menyajikan gagasan baru dan terlibat dalam debat baru untuk mengukir masa depan air di dunia.

World Water Discussion board ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali, membahas konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

Sebanyak 244 sesi pembahasan terkait air dalam WWF diharapkan dapat Menyajikan hasil konkret mengenai pengelolaan air secara world.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *