RI Bukan Cuma Jakarta, Indosat Pertahankan 2G saat Berambisi AI

RI Bukan Cuma Jakarta, Indosat Pertahankan 2G saat Berambisi AI


Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mempertahankan base transceiver station (BTS) 2G, yang cuma bisa buat panggilan telepon seluler dan SMS, saat berambisi menjadi perusahaan berbasis kecerdasan buatan (AI).

“Indonesia bukan cuma Jakarta, dan Jakarta bukan Indonesia,” kata Ritesh Kumar, Director & Chief Business Officer IOH, dalam acara paparan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Selasa (21/5).

“Masih banyak pelanggan 2G, yang pakai function cellphone, tidak dilengkapi dengan voice over LTE, sangat mengandalkan 2G, di beberapa daerah khususnya daerah rural, mereka suka ngobrol [via telepon],” imbuhnya.


Ritesh menyebut IOH Membantu semua jenis pelanggan di Indonesia, termasuk yang doyan ngobrol di telepon non-internet itu.

“Kami terus Membantu semua warga Indonesia,” ucap Ia.

Di tempat yang sama, Steve Saerang, Senior Vice President Company Communications IOH, mengungkap pelanggan 2G ini mencapai kurang dari 20 persen dari keseluruhan konsumen Indosat.

Taruhlah 100,7 juta pelanggan. Hampir 20 persen dari 100,7 juta itu menggunakan function cellphone. Gede Bahkan,” ungkapnya.

Ia tak bisa mengungkap information daerah pelanggan 2G ini. Sekalipun, Steve menyinggung kawasan timur Indonesia terutama dari kalangan orang tua.

“Characteristic cellphone lebih enak digunakan, lebih gampang masuknya di daerah-daerah timur Indonesia, pertama karena harga, kedua person pleasant, enggak Sangat dianjurkan contact display, lebih enak bagi para orang tua di sana. Beda dengan city,” paparnya.

“Itulah conduct buyer. Kami menjawab conduct buyer. Kalau mereka butuhnya 2G, ya kita kasih 2G.”

Pemerintah pun, kata Steve, masih mempertahankan jaringan 2G ini. “Dari sisi adaptasi heaset 4G masih sangat minim di daerah pelosok, itu Sangat dianjurkan riset lebih lanjut,” tambahnya.

Perusahaan AI

Pada kesempatan yang sama, Vikram Sinha, President Director and Chief Government Officer IOH, mengatakan pihaknya “siap Menyajikan nilai lebih kepada pemegang saham dan menghadirkan pengalaman digital Unggul bagi pelanggan” lewat fokus pada inovasi dan pengembangan AI.

“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan yang menemani perjalanan tanpa akhir Indosat, melanjutkan penciptaan nilai dalam perjalanan transformatif Ke arah AI Native TechCo,” tuturnya.

RUPST tersebut menyepakati pembagian deviden senilai Rp2,1 triliun atau sekitar 48 persen dari laba bersih tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Sementara, sisa laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp2,3 triliun Nanti akan dialokasikan oleh Perseroan ke laba ditahan.

Steve menambahkan transisi IOH ke perusahaan AI Pernah berlangsung diterapkan secara inner dan terbukti banyak memangkas biaya. Contohnya dalam hal perencanaan kapasitas perusahaan yang bisa dihemat banyak dengan akurasi lebih baik.

“Dulu 75 persen handbook; sewa auditor, marketing consultant, itu [biayanya] US$10 juta. Di waktu ini pake AI, studying automacy, bisa saving US$10 juta Nilai Mata Uang Amerika. Angka akurasinya Bahkan naik 98 persen pada planning capability,” urai Steve.

Ia pun membantah penggunaan AI Nanti akan berdampak pada pengurangan karyawan alias Pengurangan Tenaga Kerja. Menurutnya, yang terdampak hanya penggunaan pihak ketiga.

“Enggak ada [PHK], kita justru malah penambahan di Indosat. Saya baru masukin lowongan tambahan tim,” tandas Steve.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *