Restoran Seafood AS Crimson Lobster Ajukan Kebangkrutan Imbas Utang Rp16 T

Restoran Seafood AS Crimson Lobster Ajukan Kebangkrutan Imbas Utang Rp16 T


Restoran makanan laut Amerika Serikat (AS), Crimson Lobster mengajukan permohonan kebangkrutan ke Lembaga Proses Hukum.

Pengajuan dilakukan dengan dalih; mereka memiliki utang lebih dari US$1 miliar atau Rp16 triliun dan uang tunai kurang dari US$30 juta atau Rp480 miliar (kurs Rp16.019).

Melansir CNN, Crimson Lobster berencana menjual bisnisnya kepada pemberi pinjaman. Padahal Crimson Lobster memiliki 578 gerai di 44 negara bagian AS dan Kanada.


Dalam pengajuan kebangkrutannya, Crimson Lobster mengatakan mereka Menyediakan 64 juta pelanggan per tahun dan menghasilkan penjualan tahunan sebesar US$2 miliar. Meskipun demikian demikian, para analis dan mantan karyawan Crimson Lobster mengatakan kesalahan pengelolaan, persaingan, Fluktuasi Harga, dan faktor-faktor lain baru-baru ini menjatuhkan perusahaan.

Kurangnya Penanaman Modal selama bertahun-tahun dalam pemasaran, kualitas makanan, layanan, dan peningkatan restoran Crimson Lobster Bahkan membuat perusahaan sulit bersaing dengan restoran Mudah saji dan layanan Mudah saji lainnya yang Dalam proses berkembang.

Crimson Lobster didirikan pada 1968 oleh pria AS bernama William Bristor Darden. Pada 2014, Darden menjual Crimson Lobster ke perusahaan ekuitas swasta Golden Gate Capital dengan harga US$2,1 miliar.

Kemudian sejak 2020, distributor makanan laut Thai Union Group yang berbasis di Thailand Sebelumnya menjadi pemegang saham Crimson Lobster terbesar. Thai Union memiliki 49 persen saham perusahaan.

Meskipun demikian demikian, Crimson Lobster mengalami kesulitan di bawah Thai Union. Jumlah pelanggan yang datang ke Crimson Lobster anjlok 30 persen sejak 2019 dan hanya mengalami sedikit peningkatan sejak Virus Corona.

Awal tahun ini, Thai Union mengatakan Berniat melakukan divestasi dari Crimson Lobster dan mengalami kerugian sebesar US$530 juta atas investasinya. Mantan karyawan Crimson Lobster mengatakan upaya pemotongan biaya dan kesalahan strategi yang dilakukan Thai Union Sebelumnya merugikan perusahaan.

“Thai Union memaksakan pengurangan biaya secara besar-besaran, termasuk banyak hal yang bodoh karena merugikan penjualan,” kata seorang mantan eksekutif Crimson Lobster yang tidak ingin disebutkan namanya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *