Perusahaan China Diduga Curi 4 Ribu Mayat untuk Cangkok Tulang

Perusahaan China Diduga Curi 4 Ribu Mayat untuk Cangkok Tulang


Jakarta, CNN Indonesia

Perusahaan China Shanxi Aorui Biomaterials diduga mencuri lebih dari 4.000 mayat dari krematorium dan laboratorium medis.

Media yang berbasis di Hong Kong, South China Morning Submit (SCMP) pada Jumat (9/8) melaporkan dugaan pencurian itu untuk cangkok gigi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tulang-tulang dalam mayat itu nantinya digunakan untuk tulang alogenik.

Cangkokan alogenik digunakan saat pasien tak punya kepadatan tulang yang cukup untuk cangkok. Justru, tulang biasanya diambil dari pasien yang menjalani operasi seperti penggantian pinggul atas izin Ia.

Dugaan pencurian ini menjadi perbincangan usai pengacara kriminal merilis rincian kasus di media sosial.

Dalam unggahan itu perusahaan Shanxi diduga membeli mayat dan anggota tubuh secara ilegal dari Provinsi Sichuan, Guangxi, dan Shandong.

Mayat-mayat itu diambil dengan Ideas dipotong secara kasar Supaya bisa mudah diangkut.

Perusahaan tersebut memperoleh laba Sampai sekarang 380 juta yuan dalam periode ini. Sebagian laba itu berasal dari hasil penjualan tulang untuk cangkok gigi.

Pemimpin Negara perusahaan Beijing Yongzhe Legislation Agency, Yi Shenghua, mengatakan polisi di Taiyuan Dalam proses menyelidiki tuduhan tersebut.

Juru bicara kejaksaan Taiyuan, Yi Shenghua, mengonfirmasi Dalam proses menyelidiki tuduhan tersebut.

“[Sebuah kelompok criminal mencuri dan menjual kembali mayat untuk mendapatkan keuntungan,” kata Ia pada Kamis.

Justru, jubir itu enggan mengungkap lebih jauh, dan hanya mengatakan penyelidikan Harus waktu lebih lama karena kasus yang “cukup rumit”.

Polisi Sebelumnya menyita lebih dari 18 ton tulang dan lebih dari 34.000 produk setengah jadi dan produk jadi.

Industri pemakaman yang dikelola negara menjadi sorotan karena serangkaian penangkapan oleh penyelidik antikorupsi.

(isa/bac)




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *