Pertamina NRE Ungkap Prioritas Usaha Rendah Emisi di WWF 2024

Pertamina NRE Ungkap Prioritas Usaha Rendah Emisi di WWF 2024


Pertamina New & Renewable Vitality (Pertamina NRE) dibentuk dengan fokus untuk mengembangkan Usaha rendah emisi. Pada saat ini, NRE menjadi pemimpin transisi energi dan dekarbonisasi di Pertamina Group.

Hal itu disampaikan CEO Pertamina NRE John Anis dalam diskusi panel bertajuk “Indonesia’s Vitality Transition Roadmap” di paviliun Indonesia dalam helatan World Water Discussion board (WWF) ke-10, Senin (20/5). Pada kesempatan tersebut, John memaparkan berbagai inisiatif terkait kontribusi Pertamina dalam upaya transisi energi.

“Dibentuknya Pertamina NRE merupakan bentuk komitmen Pertamina guna Mendukung pemerintah Ke arah goal Web Zero Emission,” ujar John.


Adapun beragam inisiatif Pertamina mendorong dekarbonisasi pada sektor hulu migas dan sektor industri lainnya, termasuk efisiensi energi, carbon seize and storage (CCS/CCUS), serta kredit karbon berbasis solusi alam (nature primarily based options/NBS) maupun berbasis teknologi.

Sejauh ini, Pertamina NRE Pernah berlangsung memperdagangkan kredit karbon di bursa karbon, dengan transaksi mencapai whole quantity sekitar 561 ribu ton CO2. Pembeli kredit karbon itu berasal dari sektor industri pertambangan, perbankan, Sampai saat ini penerbangan.

Di WWF ke-10, John menyampaikan bahwa Pertamina NRE merupakan ujung tombak dalam strategi membangun Usaha yang rendah karbon. Sebanyaknya portofolio andal Pertamina NRE, antara lain mencakup fuel to energy, geothermal, efisiensi energi, hidrogen bersih, serta energi terbarukan lain, termasuk tenaga surya, angin, dan biomassa.

Terlebih lagi terdapat Bahkan Usaha baterai, Usaha karbon, serta bioethanol. Untuk tahun 2029, Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang dari geothermal dan energi terbarukan lain mencapai sekitar 6 gigawatt (GW), kapasitas produksi bioethanol mencapai sekitar 630 ribu kilo liter (KL), kapasitas produksi hidrogen bersih mencapai sekitar 77 ribu ton per tahun (ktpa), dan kurang lebih 19 juta ton CO2 kredit karbon diperdagangkan.

Sementara untuk geothermal, untuk tahun yang sama, Pertamina NRE melalui anak usaha PT Pertamina Geothermal Vitality Tbk (PGE) menargetkan kapasitas terpasang dari space geothermal yang dioperasikan sendiri mencapai 1,4 GW.

Pada Pada saat ini, kapasitas terpasang geothermal PGE mencapai 672 MW. John menyebut, PGE berencana untuk meningkatkannya secara agresif, baik organik maupun anorganik.

Ke depannya, Pertamina NRE Bahkan Berniat menjadi pemasok bioethanol untuk bahan bakar nabati yang diproduksi Pertamina, yaitu Pertamax Inexperienced. Sejalan dengan Peningkatan Peningkatan Ekonomi, permintaan atas Pertamax Inexperienced pada tahun 2034 diproyeksikan mencapai 51 juta KL.

Vice President Company Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa Pertamina Mendukung penuh goal Web Zero Emission pada 2060 atau lebih Mudah. Untuk itu, Pertamina menjalankan berbagai program inisiatif penurunan emisi di seluruh lini Usaha, khususnya melalui PNRE yang berperan besar dalam transisi energi.

“Inisiatif transisi energi dan dekarbonisasi terus berlanjut di seluruh lini usaha untuk menjaga sustainability energi Nanti,” kata Fadjar.

Peran Indonesia sebagai tuan rumah World Water Discussion board ke-10 menyusul Kerjasama Ekonomi Internasional beberapa waktu lalu memperlihatkan komitmen kuat dalam isu lingkungan dan keberlanjutan. Tak semata soal air, isu keberlanjutan lain ikut jadi topik diskusi pada helatan ini, termasuk transisi energi.

(rea/rir)




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *