Penjualan Kendaraan Pribadi RI Januari-Juli 2024 Ambles, Apa Dampaknya?

Penjualan Kendaraan Pribadi RI Januari-Juli 2024 Ambles, Apa Dampaknya?


Jakarta, CNN Indonesia

Penjualan Kendaraan Pribadi periode Januari Sampai sekarang Juli 2024 kembali terkoreksi dibandingkan tahun lalu.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengumumkan penjualan Kendaraan Pribadi secara wholesales atau distribusi dari pabrik ke seller pada periode Januari-Juli 2024 hanya sebanyak 484.235 unit.

Angka itu turun 17,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 586.931 unit.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, penjualan retail Januari Sampai sekarang Juli 2024 sebesar 508.050 unit Kendaraan Pribadi, atau anjlok 12,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 578.891 unit.

Penjualan Kendaraan Pribadi secara wholesale yang turun Menyediakan dampak negatif untuk, contohnya Penerimaan Negara Bukan Retribusi Negara (PNBP) Polri mengalami penurunan per Juli 2024.

Mengutip CNBC Indonesia, Selasa ( 20/8), dalam catatan Kementerian Keuangan, penerimaan negara bukan Retribusi Negara yang dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian atau Lembaga meningkat pesat pada Juli 2024.

Di antaranya disumbang oleh pendapatan di sektor pendidikan, perguruan tinggi, rumah sakit, Sampai sekarang STNK dan SIM. Tidak seperti sumbangan dari Kepolisian terkoreksi.

Direktur PNBP Ok/L di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Wawan Sunarjo mengatakan, pendapatan pelayanan kepolisian seperti melalui SIM, BPKB, STNK, Sampai sekarang Pengamanan Objek Important sampai 31 Juli 2024 sebesar Rp 5,39 triliun, turun 1,1 persen dibanding periode yang sama pada 2023 senilai Rp5,45 triliun.

Untuk diketahui, kontribusi dari pendapatan pelayanan SIM, BPKP, STNK, Sampai sekarang Pengamanan Objek Important mencapai 95,2 persen dari complete PNBP Polri. Nilainya pendapatan pelayanan itu Sebelumnya sebesar Rp5,13 triliun Bahkan turun tipis dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp5,26 triliun.

“Ini disebabkan kurang optimalnya penerimaan PNBP Fungsi Lantas, dipengaruhi oleh penjualan kendaraan wholesale turun 21 persen 12 months on 12 months atau sebanyak 334.969 unit pada periode Januari-Mei 2024, di mana pada 2023 sebanyak 423.771 unit,” ucap Wawan.

(tim/mik)


[Gambas:Video CNN]




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *