Mind Cipher Minta Maaf, Dirjen Aptika Mundur

Mind Cipher Minta Maaf, Dirjen Aptika Mundur

Jakarta, CNN Indonesia

Pusat Knowledge Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya mendapat serangan siber dari kelompok ransomware gang Mind Cipher sejak 20 Juni, dan Sampai Sekarang belum sepenuhnya pulih. Simak perkembangan terkini kasus ini sepekan terakhir.

Serangan ransomware itu mengakibatkan terkuncinya data-data di dalam sistem PDNS 2. Sebagian besar knowledge di pusat knowledge yang dipakai 282 institusi pemerintah pusat dan daerah itu pun terkunci dan belum bisa dipulihkan Sampai Sekarang.

Pekan lalu, Pemimpin Negara Joko Widodo Bahkan Sebelumnya mengumpulkan Sebanyaknya Pembantu Presiden dan lembaga terkait untuk membahas masalah ini, termasuk Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, bagaimana perkembangannya sejauh ini? Berikut rangkuman replace mengenai kasus peretasan pusat knowledge pekan ini:

Identifikasi Dalang

Pembantu Presiden Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menggelar rapat koordinasi dan mengumpulkan pihak-pihak terkait di kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin (1/7).

Rakor tersebut untuk menindaklanjuti arahan dari Pemimpin Negara Jokowi terkait peretasan PDNS.

Rapat berjalan selama kurang lebih 2 jam. Setelahnya, Hadi menyampaikan keterangan ke media dan mengaku Pernah berlangsung mengantongi salah satu Dalang PDNS 2 diretas.

“Dari hasil forensik pun kami Sebelumnya bisa mengetahui bahwa siapa consumer yang Setiap Waktu menggunakan password-nya dan Pada Singkatnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius ini,” kata Hadi dalam konferensi pers.

Aktif bulan ini

Dalam kesempatan yang sama, Hadi memastikan layanan PDNS 2 yang terkena serangan siber, bakal aktif pada bulan ini.

“Dari hasil rakor, dapat saya simpulkan bahwa untuk layanan menggunakan PDNS 2 itu bisa melaksanakan pelayanan secara aktif bulan Juli 2024,” kata Hadi.

Hadi mengatakan pemerintah bakal melakukan backup keamanan berlapis Supaya bisa permasalahan yang sama tidak terulang. Nantinya, chilly web site yang ada di Batam, bakal ditingkatkan kemampuannya menjadi scorching web site.

Pelaku peretasan minta maaf

Terduga pelaku peretasan PDNS 2, ransomware gang Mind Cipher, tiba-tiba muncul ke publik dan mengaku Berniat Menyajikan secara cuma-cuma pembuka (dekripsi) knowledge yang dikunci imbas ransomware.

“Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa [serangan] ini berdampak ke semua orang,” menurut keterangan akun pengguna discussion board gelap Mind Cipher, dalam bahasa Inggris yang diunggah oleh akun perusahaan intelijen siber StealthMole, Selasa (2/7).

Kelompok ini, dalam pernyataannya, Bahkan mengaku bakal Menyajikan kunci-kunci knowledge yang diretas secara cuma-cuma sehari setelahnya. Mereka berharap peretasan PDNS mendorong pendanaan dan SDM yang lebih layak di sektor teknologi.

Knowledge Kominfo dijual di discussion board gelap

Pada hari yang sama, muncul informasi bahwa Kominfo diduga menjadi korban kebocoran knowledge. Sebanyaknya knowledge kementerian, mulai dari knowledge NIK Sampai saat ini akun financial institution diretas dan dijual di situs ‘gelap’ BreachForums.

Dugaan peretasan tersebut diungkap oleh akunyang rutin mempublikasikan bocoran-bocoran knowledge,@FalconFeedsio. Ia mengunggah narasi soal peretasan serta tangkapan layar dari Breachforums.

Unggahan ini menyebut data-data Kominfo periode 2021 Sampai saat ini 2024 yang didapatkan dari Pusat Knowledge Nasional (PDN) tersebut dijual dengan harga US$121 ribu atau sekitar Rp1,98 miliar.

Bertolak belakang dengan demikian, tidak diketahui apakah knowledge yang diklaim milik Kominfo ini berkaitan dengan insiden PDNS 2 di Surabaya yang mengalami serangan ransomware.

Instruksi Jokowi

Pemimpin Negara Jokowi Pada Singkatnya bicara ke publik mengenai PDNS 2 yang menjadi korban serangan ransomware. Menurut Jokowi insiden peretasan dan serangan siber bukan hanya dialami di Indonesia, tapi Bahkan di negara-negara lain.

Oleh karena itu, menurutnya penting bagi setiap kementerian dan lembaga memiliki knowledge cadangan (backup). Menurut Ia ini merupakan upaya mencegah dampak peretasan, seperti yang terjadi pada PDNS 2.

“Yang utama semuanya Sangat dianjurkan dicarikan solusinya Supaya bisa tidak terjadi lagi, di-backup semua knowledge nasional kita sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget,” kata Jokowi di PT Mobil Hyundai LG Indonesia (HLI) Inexperienced Energy, Karawang, Jabar, Rabu (3/7).

Alasan serang PDNS Sampai saat ini Dirjen Aptika mundur di halaman berikutnya…




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *