Menlu Spanyol Kecam Video Menlu Israel soal Palestina: Skandal Tercela

—

Pejabat Tinggi Negara Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengecam video yang diposting Menlu Israel, Katz, ke media sosial terkait dukungan negaranya untuk Palestina sebagai sebuah ‘skandal dan tercela’.

Sebelumnya, Katz mengunggah video meme ke media sosial X yang menunjukkan sepasang suami istri menari diiringi musik Flamenco dan bendera Spanyo.

Video itu kemudian diselingi orang-orang Israel yang berupaya menyelamatkan diri saat serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Postingan rekaman video itu ditambah keterangan gambar, ‘Hamas: Gracias España’ (Hamas: Terima Kasih Spanyol).

Postingan itu diyakini sebagai sindiran Katzt erhadap Spanyol yang terbuka menyatakan dukungan kepada Palestina, serta dua menterinya menegaskan soal genosida di Gaza.

“Kami tidak Berniat terjerumus ke dalam provokasi. Video ini memalukan dan tercela,” kata Albares dalam konferensi pers di Brussel, Belgia, seperti dikutip dari Reuters.

“Ini memalukan karena seluruh dunia tahu, termasuk rekan saya di Israel, bahwa Spanyol mengutuk tindakan Hamas sejak awal. Dan [tindakan Menlu Israel itu] tercela atas penggunaan salah satu simbol Kearifan Lokal Spanyol,” imbuhnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (25/5) lalu, Menhan Spanyol Margarita Robles mengatakan apa yang Dalam proses terjadi di Gaza Merupakan sebuah ‘praktik genosida yang nyata’. Ia mengulangi pernyataan Wakil Perdana Pejabat Tinggi Negara Spanyol Yolanda Diaz sebelumnya yang menyebut soal ‘genosida di Gaza’.

Apalagi, Afrika Selatan Dalam proses mengajukan gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas Israel dengan tudingan Pernah melakukan genosida terhadap warga Palestina. Israel membantahnya, dan menegaskan apa yang mereka lakukan di Gaza Merupakan langkah membela diri dan melawan milisi Hamas.

Sementara itu terkait pernyataan Robles, pada hari yang sama, Kedubes Israel di Madrid lewat akun media sosial X menyatakan, “Kami menyesal bahwa… Robles Pernah Mendukung cerita yang salah dan tidak berdasar tentang organisasi teroris Hamas. Israel berperang di Gaza sesuai dengan hukum internasional dalam Konflik Bersenjata melawan Hamas yang tidak dimulai dan tidak diinginkannya, sebuah konsekuensi dari pembantaian yang belum Pernah berlangsung sebelumnya yang dilakukan terakhir kali 7 Oktober.”

Kedubes Israel menyatakan Hamas–faksi yang menjalankan pemerintahan di Gaza–sebagai organisasi teroris merujuk pada sematan yang digunakan Sebanyaknya negara sekutu Barat, termasuk Amerika Serikat (AS).