Kerap Tak Disadari, Ini 5 Efek yang Terjadi pada Tubuh Seandainya Melewatkan Sarapan

Kerap Tak Disadari, Ini 5 Efek yang Terjadi pada Tubuh Seandainya Melewatkan Sarapan

Jakarta

Sarapan Merupakan menu makan yang kerap dianggap sepele dan dilewatkan. Tak banyak yang sadar, rupanya melewatkan sarapan dapat berefek pada kesehatan, lho. Kok bisa?

Berikut ini Merupakan sederet dampak yang terjadi pada tubuh ketika melewatkan sarapan, dikutip dari Consuming Properly:

1. Menurunkan Energi

Mengapa sarapan secara teratur sangat disarankan? Otak mengandalkan glukosa untuk bekerja secara optimum. Sumber utama glukosa berasal dari karbohidrat yang bisa didapatkan melalui sarapan.


Jumlah karbohidrat yang tepat ketika sarapan dapat Membantu menjaga kadar gula darah yang sehat untuk Mengoptimalkan energi, fokus psychological, dan kekuatan otak.

“Saat bangun di pagi hari, kadar gula darah Anda Berencana lebih rendah dan Seandainya Anda tetap dalam kondisi ini untuk waktu yang lama, Anda Bisa jadi Berencana kelelahan atau mengalami mind fog,” jelas nutrisionis Marcie Vaske MS, LN, CNS.

2. Mengganggu Hormon Tubuh

Kadar gula darah yang rendah dalam durasi lama dapat mengganggu kadar hormon. Dokter Perawatan keluarga Laura Purdy, MD, MBA mengatakan tidak sarapan dapat mengganggu kadar kortisol atau hormon stres pada tubuh.

“Kadar kortisol lebih tinggi ketika Anda bangun dan menurun seiring berjalannya hari. Sarapan pagi dapat Membantu mengelola tingkat stres tersebut, sehingga Menyajikan dorongan psychological untuk menjalani hari,” kata Laura.

Dalam jangka panjang, gangguan keseimbangan hormon dapat berdampak pada kesehatan reproduksi dan menstruasi.

3. Mengganggu Temper dan Mengoptimalkan Kecemasan

Perubahan hormon yang terjadi Bahkan sangat berpengaruh pada suasana hati yang menjadi lebih buruk. Merujuk pada sebuah penelitian di tahun 2020 pada 21.972 responden, sarapan secara teratur dan tidak dikaitkan dengan rendahnya kebahagiaan, depresi, dan gangguan stres pasca trauma.

“Seandainya Berulang kali tinggi, kadar kortisol dikaitkan dengan kecemasan dan depresi. Kabar gembiranya, sarapan Merupakan kesempatan awal untuk menyehatkan otak dan psychological Anda,” kata ahli food plan Claire Rifkin, MS, RDN.

Kurangnya nutrisi yang baik untuk otak seperti asam lemak omega-3 dan vitamin B berhubungan dengan gangguan temper. Sarapan bergizi tidak hanya Hanyalah ‘bahan bakar’ untuk beraktivitas, melainkan Bahkan baik untuk Mengoptimalkan kesejahteraan psychological dan emosional.

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *