Kemenkes Minta Jemaah Haji Hindari Pegang Unta demi Cegah MERS

Kemenkes Minta Jemaah Haji Hindari Pegang Unta demi Cegah MERS


Kementerian Kebugaran (Kemenkes) meminta Supaya bisa jemaah haji asal Indonesia menghindari kontak dengan unta sebagai salah satu upaya mencegah penularan Center East Respiratory Syndrome (MERS).

Direktur Surveilans Karantina Kebugaran Ditjen P2P Kemenkes Achmad Farchanny Tri Adryanto menyebut virus MERS-CoV erat berkaitan dengan infeksi manusia dari unta tunggangan di beberapa negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

“Jangan sering jalan-jalan di sana, ke pasar cari oleh-oleh, apalagi kalau jalan-jalannya ke peternakan unta. Fokuslah dengan ibadahnya, ke Masjid Nabawi atau ke Masjidil Haram untuk ibadah,” kata Farchanny dikutip dari situs resmi Kemenkes, Jumat (17/5).


Farchanny Bahkan meminta Supaya bisa jemaah Setiap Waktu memakai masker ketika berada di tempat-tempat keramaian dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama cuci tangan pakai sabun atau memakai hand sanitizer.

“Kemudian hindari mengonsumsi produk-produk unta secara mentah. Susu unta banyak di sana. Boleh minum susu, tapi Dianjurkan Pernah berlangsung dimasak. Makan daging unta, sate unta ya boleh, tapi Pernah berlangsung dimasak dengan matang,” lanjutnya.

Adapun bila jemaah terlanjur berkontak dengan unta seperti berfoto naik unta dan bersentuhan langsung dengan badan unta, maka jemaah tersebut Dianjurkan segera membersihkan tangan dengan penyanitasi tangan atau cuci tangan pakai sabun.

Di sisi lain, ia Bahkan meminta Supaya bisa para jemaah tetap menjaga kondisi fisik masing-masing, karena virus Berniat lebih berpotensi menular kepada manusia ketika daya tahan tubuh melemah atau kurang baik.

Adapun sebagian besar Tindak Kejahatan konfirmasi MERS mengalami sindrom saluran pernapasan akut yang berat. Gejala awal yang paling sering ditemukan, yaitu demam, batuk, dan sesak napas.

Beberapa Tindak Kejahatan Bahkan bergejala diare dan mual atau muntah. Terlebih lagi, komplikasi parah yang terjadi dapat berupa pneumonia dan gagal ginjal. Dikarenakan oleh itu, ia meminta Supaya bisa jemaah melapor.

“Semua penyakit menular karena virus dan bakteri pada umumnya didahului dengan demam,” ujar Farchanny.

“Hal yang sangat penting, dan ini Bahkan Pernah berlangsung kita sampaikan kepada jemaah haji kita, kalau nanti di sana ada yang mulai tidak enak badan, mulai meriang, Dianjurkan segera lapor ke TKHI-nya di kloter untuk mendapatkan pemeriksaan dan diobati lebih lanjut,” imbuhnya.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *