Jokowi Soal Peretasan PDNS: Backup Semua Information Nasional

Jokowi Soal Peretasan PDNS: Backup Semua Information Nasional


Pemimpin Negara Joko Widodo bicara mengenai pentingnya information cadangan (backup) imbas peretasan Pusat Information Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.

Jokowi meminta Supaya bisa seluruh information nasional dicadangkan sebagai upaya mencegah peretasan, seperti yang terjadi pada PDNS 2, terjadi lagi di kemudian hari.

“Yang utama semuanya Dianjurkan dicarikan solusinya Supaya bisa tidak terjadi lagi, di-backup semua information nasional kita sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget,” kata Jokowi di PT Mobil Hyundai LG Indonesia (HLI) Inexperienced Energy, Karawang, Jabar, Rabu (3/7).


Dalam kesempatan itu, Jokowi Bahkan mengklaim bahwa insiden peretasan information bukan hanya dialami Indonesia, tapi Bahkan di negara-negara lain.

“Ini Bahkan terjadi di negara-negara lain, bukan hanya di Indonesia saja,” tuturnya.

Masalah information cadangan ini sempat menjadi sorotan usai PDNS 2 diretas. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian sebelumnya mengungkap tidak ada cadangan information dari PDNS 2 yang terkena serangan ransomware.

“Hasil pengecekan kita dan tidak adanya [data] again up,” kata Hinsa dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I Wakil Rakyat dengan BSSN dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis pekan lalu.

Hinsa mengungkap seharusnya sesuai Peraturan BSSN Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman Manajemen Keamanan Informasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik diperlukan information cadangan yang ada di Pusat Information Nasional. Sekalipun begitu, menurut Ia baru sekitar 2 persen information dari PDNS 2 yang dicadangkan di PDNS Batam.

Pembantu Presiden Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dalam rapat yang sama mengungkap alasan mengapa masih banyak instansi pemerintah tak mempunyai cadangan information, di antaranya masalah anggaran.

“Kami terus mendorong para tenant untuk melakukan backup. Sekalipun, kebijakan itu kembali ke para tenant. Ini bukan berarti menyalahkan para tenant, ini Dianjurkan menjadi evaluasi kita bersama,” ujar Budi.

“Kadang tenant Bahkan kesulitan melakukan pengadaan infrastruktur backup. persoalan keterbatasan anggaran, atau kesulitan menjelaskan urgensi backup tersebut kepada otoritas keuangan atau auditor,” tambahnya.

Pembantu Presiden Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam Hadi Tjahjanto sebelumnya jugamewajibkan semua kementerian dan lembaga mempunyai backup information Supaya bisa dampak dari insiden peretasan PDNS 2 tidak terulang.

“Setiap tenant atau kementerian Bahkan Dianjurkan memiliki backup, ini obligatory, tidak opsional lagi,” ujar Hadi.

Di sisi lain, menurut Hadi, pemerintah bakal melakukan backup keamanan berlapis Supaya bisa permasalahan yang sama tidak terulang. Nantinya, chilly web site yang ada di Batam, bakal ditingkatkan kemampuannya menjadi sizzling web site.

“Sehingga kalau secara operasional Pusat Information Nasional Sementara berjalan, ada gangguan, masih ada backup yaitu di DRC atau sizzling web site yang ada di Batam dan bisa autogate interactive service dan setiap pemilik information heart Bahkan memiliki backup,” imbuhnya.

Dengan demikian, ada tiga Sampai sekarang empat lapis backup untuk memitigasi kehilangan information.

Hadi mengatakan data-data tersebut Bahkan Nanti akan dibackup dengan cloud cadangan secara zonasi. Information yang disimpan di cloud Merupakan information yang sifatnya umum, seperti statistik dan lain-lain, Supaya bisa tidak memenuhi kapasitas PDNS.

PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni akibat serangan ransomware atau teknik peretasan dengan membobol sistem dan mengunci data-data yang ada di dalamnya. Akibat serangan ini, sebagian besar information di pusat information yang dihuni 282 institusi pemerintah pusat dan daerah terkunci dan tak bisa dipulihkan sejauh ini.

Pemerintah menyebut pelaku meminta tebusan US$8 juta atau sekitar Rp131 miliar untuk membuka kuncinya. Sekalipun, Kominfo menegaskan tak Nanti akan membayar tebusan itu.

Belakangan, terduga pelaku peretasan PDNS 2, di Surabaya, ransomware gang Mind Chiper, mengaku Nanti akan Menyajikan secara cuma-cuma pembuka (dekripsi) information yang dikunci imbas ransomware.

“Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa [serangan] ini berdampak ke semua orang,” menurut keterangan akun pengguna discussion board gelap, mind chiper, dalam bahasa Inggris yang diunggah oleh akun perusahaan intelijen siber StealthMole, Selasa (2/7).

“Kami Bahkan mohon terima kasih dan kepastian masyarakat bahwa kami Sebelumnya mengambil keputusan tersebut secara sadar dan mandiri.”

[Gambas:Video CNN]




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *