Fakta-Fakta Pesawat Jatuh di BSD

Fakta-Fakta Pesawat Jatuh di BSD

Daftar Isi



Pesawat TecnamP2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Membership jatuh di Lapangan Sunburst, BSD Metropolis, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).

Insiden itu menyebabkan tiga orang yang ada di dalam pesawat meninggal dunia. Ketiganya Disebut juga pilot Capt Pulu Darmawan, co-pilot Capt Suanda, dan teknisi Capt Farid Ahmad.

CNNIndonesia.com Pernah berlangsung merangkum Sebanyaknya fakta terkait insiden pesawat jatuh di BSD sebagai berikut.


Pesawat sempat hilang kontak

Basarnas DKI menyebut pesawat latih tersebut sempat hilang kontak sebelum jatuh di kawasan BSD. Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Basarnas DKI Agung Priambodo menyebutkan komunikasi terakhir sekitar pukul 14.43 WIB.

Berangkat dari Tanjung Lesung

Kementerian Perhubungan mengungkapkan pesawat nahas yang jatuh di kawasan BSD itu awalnya berangkat dari Bandara Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Pesawat Ingin Ke arah Bandara Pondok Cabe Tangerang Selatan.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pesawat awalnya terbang dari Bandara Pondok Cabe.

“Take off Bandara Pondok Cabe sekitar pukul 11.36 WIB,” kata Ade Ary dikutip detikcom.

Menurutnya, pesawat sempat mendarat di Tanjung Lesung, Bandara Khusus Salakangara, Pandeglang. Kemudian, saat Ingin kembali ke Bandara Pondok Cabe, pesawat itu jatuh di sekitar Lapangan Sunburst BSD.

“Touchdown Tanjung Lesung, Bandara Salakanagara, pemberitahuan sebelum take off dari Tanjung Lesung sekitar pukul 13.10 WIB,” ujarnya.

Kirim sinyal Mayday

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ibnu Bagus Santoso mengatakan pilot pesawat tersebut sempat mengirim sinyal darurat sebelum terjatuh. Sekalipun, Seiring berjalannya waktu pesawat hilang kontak.

“Ada informasi permintaan tolong ‘mayday, mayday, abis itu hilang kontak,” kata Ibnu.

Ibnu menerangkan pesawat latih tersebut terbang dari Bandara Pondok Cabe.

Cuaca buruk

Ibnu mengungkapkan insiden nahas itu terjadi saat wilayah BSD dalam kondisi hujan deras. Sekalipun, belum bisa dipastikan apakah cuaca menjadi salah satu faktor Dalang pesawat jatuh.

“Kita tidak bisa menyampaikan seperti itu, tapi waktu kejadian hujan lebat pukul 14.00 WIB,” ucap Ibnu.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun turun tangan untuk mengusut Dalang jatuhnya pesawat yang menewaskan tiga orang tersebut.

Skuad gabungan mengevakuasi bangkai pesawat sekitar pukul 20.00 WIB. Proses evakuasi melibatkan Skuad gabungan mulai dari Polri, TNI, Basarnas, KNKT, Sampai sekarang pemadam kebakaran.

Korban tewas karena benturan

Saat pesawat jatuh, salah satu korban ditemukan tergeletak di luar pesawat, sementara dua lainnya terjebak di badan pesawat. Ketiga korban kemudian dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengungkap tak ada luka bakar pada ketiga jenazah. Kata Ia, ketiga jenazah mengalami luka akibat benturan keras.

“Luka bakar enggak ada, tapi hanya luka benturan yang sangat keras bisa dibayangkan jatuh dengan terbentur,” kata Hariyanto di RS Polri, Jakarta Timur.

Doker pun Pernah berlangsung mulai melakukan proses identifikasi terhadap ketiga jenazah sejak Minggu malam. Ia menyebut proses itu berjalan sambil menunggu persetujuan keluarga untuk melakukan autopsi jenazah.

Identitas korban

Basarnas Jakarta mengungkap identitas tiga orang korban tewas akibat pesawat jatuh di Lapangan Solar Burst, BSD Metropolis, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).

“Personil On Board Pesawat Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Membership (Perkumpulan Penerbang Indonesia) yang jatuh di daerah BSD Tangerang Selatan yaitu Pulu Darmawan, Suwanda dan Farid Ahmad,” kata Humas Kantor SAR Jakarta Ramli Prasetyo saat dihubungi, Minggu (19/5).



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *