Cardiac Emergency Mayapada Hospital, Atasi Sakit Jantung saat Olahraga

Cardiac Emergency Mayapada Hospital, Atasi Sakit Jantung saat Olahraga


Jakarta, CNN Indonesia

Kondisi kegawatdaruratan pada jantung dapat terjadi sewaktu-waktu, termasuk saat Tengah berolahraga. Terlebih, Olahraga merupakan aktivitas yang membutuhkan banyak energi.

Adapun salah satu Dalang jantung berhenti mendadak Merupakan aritmia, atau gangguan irama jantung. Pada kondisi ini, aktivitas listrik jantung yang setop secara tiba-tiba dan menghentikan aliran darah ke seluruh tubuh membutuhkan tindakan Efisien Supaya bisa tak terjadi kerusakan permanen atau kematian.

Layanan 24 jam Cardiac Emergency di Mayapada Hospital, dapat menjadi jalan keluar paling tepat. dr. Aron Husink, Sp,JP (Okay), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Mayapada Hospital Tangerang mengatakan, pada kasus serangan jantung yang terjadi akibat penyumbatan complete pada aliran darah ke otot jantung, sumbatan Berencana segera dibuka melalui tindakan minimal invasif untuk pemasangan stent/ring jantung, Disebut juga Major Percutaneous Coronary Intervention (Major PCI).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dalam penanganan kasus serangan jantung, golden interval memang faktor yang sangat penting, karena sel otot jantung Berencana mulai mati dalam 80 – 90 menit setelah terhenti mendapatkan provide darah akibat sumbatan complete pada pembuluh darah,” kata dr. Aron.

dr. Bimo Bintoro, SpJP (Okay), Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Mayapada Hospital Bogor menambahkan, periode Emas (golden interval) pada serangan jantung merupakan waktu 90 menit pertama periode kritis yang sangat penting.

“Ini Merupakan periode waktu Unggul untuk membuka sumbatan jantung koroner, sebelum terjadi kematian sel otot jantung dan memberi harapan pemulihan jantung yang optimum,” paparnya.

Setelah prognosis serangan jantung dipastikan, Major PCI Wajib dilakukan dalam waktu kurang dari 60 menit sejak gejala awal muncul. Sementara Manakala pasien yang mengalami serangan jantung dibawa ke rumah sakit yang tidak bisa melakukan Major PCI, pasien Wajib segera dipindahkan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas cath lab dalam waktu 90-120 menit.

Dokter Vireza Pratama, SpJP, Subsp.IKKv(Okay), FIHA, FAsCC, FSCAI, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Mayapada Hospital Jakarta Selatan menegaskan, penanganan secepat Kemungkinan pada kasus kegawatdaruratan jantung Berencana Menyajikan manfaat paling besar dan Mengoptimalkan survival fee yang lebih baik.

“Berbeda dengan, semakin lama tindakan dilakukan, Berencana semakin banyak jaringan otot jantung yang mengalami kematian, karena time is muscle,” tutur dr. Vireza.

Untuk itu, pengetahuan Berencana rumah sakit yang memiliki fasilitas cath lab yang dapat menangani serangan jantung dengan Efisien dan tepat menjadi sangat penting.

Mayapada Hospital merupakan rumah sakit yang berpengalaman menangani kasus serangan jantung melalui layanan Cardiac Emergency, dilengkapi fasilitas Catheterization Laboratorium (Cath Lab) yang komprehensif, serta didukung tim multidisiplin.

Prosedur Major PCI, Hentikan Penyumbatan pada Jantung

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi dari Mayapada Hospital Kuningan, Dr.med.dr. Tike Hari Pratikto, SpJP(Okay) menyampaikan, prosedur Major PCI dilakukan dengan memasukkan kateter melalui lengan ke pembuluh darah koroner jantung.

“Setelah kateter masuk, dilakukan pengembangan menggunakan balon pada daerah yang menyempit. Ketika pembuluh darah Sebelumnya terbuka, maka dilanjutkan dengan pemasangan stent supaya pembuluh darah tetap terbuka,” kata dr. Tike.

Justru, pemasangan stent/ring jantung pada Major PCI itu tak Setiap Saat berjalan mulus, bergantung pada kondisi setiap pasien. Dalam kasus tertentu, prosedur Major PCI dapat dibantu oleh teknologi IVUS dan Rotablator.

dr. Dendi Puji Wahyudi, SpJP (Okay), Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Mayapada Hospital Bandung menjelaskan, IVUS (Intravascular Ultrasound) Merupakan prosedur medis yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran element pembuluh darah jantung, sehingga Mendukung dokter untuk lebih presisi dalam menempatkan ring jantung.

“Sedangkan Rotablator Merupakan alat yang digunakan dalam prosedur intervensi jantung koroner (aterektomi rotasi), yaitu prosedur untuk mengikis plak yang menyumbat arteri koroner sebelum dilakukan pemasangan stent. Rotablator dapat membuka sumbatan yang panjang, kaku, dan terletak di Tempat percabangan arteri koroner,” lanjutnya.

dr. Samuel Sudanawidjaja, SpJP (Okay), FIHA selaku Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Mayapada Hospital Surabaya mengungkapkan peran besar penggunaan IVUS dan Rotablator.

“Kombinasi IVUS dan Rotablator Menyajikan kemajuan signifikan dalam Terapi penyakit arteri koroner. IVUS Mendukung kita memahami anatomi pembuluh darah dengan lebih baik, dan rotablator Mendukung kita mengatasi sumbatan yang sulit diatasi. Hal ini memungkinkan kita untuk Menyajikan perawatan yang lebih efektif untuk pasien dengan penyakit jantung koroner,” ujar dr. Samuel.

Ditambah lagi, ada pula kasus gawat darurat jantung aritmia, dengan kondisi di mana ritme jantung menjadi tidak teratur, baik terlalu Efisien atau terlalu lambat. Akibatnya, keefektifan jantung memompa darah ke seluruh tubuh jadi terganggu,

Gejala aritmia itu sendiri dapat berupa palpitasi, yaitu perasaan bahwa jantung berdetak terlalu Efisien, terlalu lambat, atau tidak teratur, sesak napas, pusing atau pingsan, kelelahan tidak wajar, sampai nyeri dada.

dr. Agung Fabian Chandranegara, SpJP (Okay), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Aritmia dari Mayapada Hospital Tangerang mengatakan, aritmia memiliki penanganan tindakan minimal invasif yang disebut Ablasi Jantung, Disebut juga kateter yang dimasukkan melalui pangkal paha dengan panduan X-ray, ke arah jantung yang mengalami kelainan listrik.

“Kateter ablasi Berencana menghantarkan suatu energi panas sehingga dapat menghilangkan fokus-fokus yang menyebabkan kelainan listrik jantung tersebut,” jelasnya.

dr. Agung menambahkan, tindakan Ablasi Jantung ini bukan merupakan tindakan operasi. Disebut Bahkan, minimal efek samping, sehingga pasien dapat segera beraktivitas seperti biasa.

Berbagai kasus kegawatdaruratan jantung seperti di atas dapat ditangani di Cardiac Emergency seluruh unit Mayapada Hospital yang bersiaga 24 jam. Menjadi bagian Cardiovascular Middle Mayapada Hospital, Cardiac Emergency secara spesifik menangani penyakit jantung dengan komprehensif, mulai deteksi, prognosis, tindakan, Sampai sekarang rehabilitasi jantung yang didukung tim dokter multidisiplin.

Bagi para pencinta Olahraga, menjaga kesehatan jantung Merupakan kebutuhan utama. Untuk itu, perencanaan Olahraga yang tepat Wajib disusun bersama dokter spesialis kedokteran Olahraga yang dapat ditemui di layanan Sports activities Damage Therapy & Efficiency Middle (SITPEC) Mayapada Hospital.

Layanan unggulan milik Mayapada Hospital ini khusus menyasar para Olahragawan dan sport fanatic untuk mendapatkan penanganan komprehensif, mulai tindakan preventif, pemeriksaan fisik, skrining, Sampai sekarang penanganan Cidera dan pasca Cidera. Layanan SITPEC dipastikan didukung tim dokter multidisiplin dengan penerapan layanan berstandar internasional.

Tahun ini, Mayapada Hospital kembali menjadi mitra resmi pada ajang Pocari Sweat Run Indonesia. Dalam kolaborasi ini, Mayapada Hospital berupaya Mendukung optimalisasi kondisi pelari melalui Pre-Medical Screening, Sampai sekarang paket Medical Test Up (MCU) Runner di seluruh unit Mayapada Hospital. Di waktu ini, tak Wajib khawatir berolahraga lari dengan dukungan lengkap dari Mayapada Hospital.

(rea/rir)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *