Bos Fb Buka-Bukaan Soal Video Pendek di Period TikTok dan YouTube
Jakarta, CNN Indonesia —
Head of Fb Tom Alison bicara soal persaingan media sosial, khususnya pada platform yang mengusung video singkat di saat TikTok dan SnapChat makin digemari anak muda.
“Ini (video singkat) Merupakan lanskap yang sangat kompetitif. Dan saya rasa ada Penjelasannya, karena video Merupakan Ideas Unggul orang berkomunikasi,” kata Tom dalam sebuah sesi wawancara bersama Sebanyaknya media secara on-line, Kamis (25/7).
Menurut Tom, hal ini karena evolusi kamera Hp dan kecepatan web yang semakin baik. Orang-orang, kata Ia, Pada saat ini Bahkan lebih tertarik untuk mencari informasi lewat video singkat dan hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para konten kreator.
Tom mengklaim Fb memiliki keunggulan dibanding kompetitor lainya. Salah satunya Merupakan jejaring soal yang besar.
“Kita punya jejaring sosial yang sangat besar untuk orang-orang yang baru memulai menjadi konten kreator, Apalagi Bahkan punya audiens yang besar yang sangat senang menonton video, terlebih lagi di Asia Pasifik,” tuturnya.
Salah satu fitur unggulan Fb Pada saat ini Bahkan Merupakan Reels yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang bisa menjadi salah satu daya tarik bagi para konten kreator.
Meta AI, kata Ia, dapat Membantu para konten kreator untuk menghasilkan ‘cuan’ karena bisa merekomendasikan konten-konten Merujuk pada preferensi audiens.
“Dan ketika kami mencoba di Fb Reels, itu menyebabkan peningkatan yang signifikan. Jadi, kami Hari Ini menyebar kemampuan mannequin rekomendasi baru ini,” kata Tom.
“Ini Berencana memungkinkan untuk menjadi fokus untuk semua produk rekomendasi kami, bukan hanya di Fb, tapi Bahkan di Instagram dan di Thread. Dan pada akhir 2026, tujuan kami Merupakan memiliki teknologi rekomendasi Unggul di dunia,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Tom mengatakan bahwa di Fb tidak sekadar menampilkan format video pendek, tapi Bahkan video-video yang lebih beragam Sampai sekarang siaran langsung.
“Hal menarik tentang produk video kami Merupakan bahwa kami bukan hanya tentang video pendek. Fb Pernah berlangsung menjadi dan Berencana Setiap Saat menjadi rumah untuk video berbagai jenis video-video yang lebih panjang, konten reside,” paparnya.
Studi Pew Analysis Middle mengungkap bahwa Fb bukan lagi media sosial favorit di kalangan remaja. Mereka lebih memilih YouTube dan TikTok.
Ini terungkap dalam survei Pew Analysis Middle pada 26 September Sampai sekarang Oktober 2023. Sampelnya terdiri dari 1.453 pasangan di AS, dengan setiap pasangan terdiri dari satu remaja AS berusia 13 Sampai sekarang 17 tahun dan satu orang tua per remaja. Margin of error mencapai plus/minus 3,2.
“Remaja cenderung tidak menggunakan Fb dan Twitter (yang belakangan ganti nama menjadi X) dibandingkan satu dekade yang lalu,” demikian keterangan Pew Analysis Middle.
Pew Analysis Middle menggarisbawahi Fb mengalami penurunan tajam pengguna remaja.
“Fb pernah mendominasi lanskap media sosial di kalangan remaja Amerika, Sekalipun jumlah remaja yang menggunakan situs tersebut Pernah berlangsung menurun dari 71 persen pada 2014-2015 menjadi 33 persen Pada saat ini Bahkan,” lanjut keterangan.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA