Bahaya Tidur di Dalam Kendaraan Pribadi dengan AC Nyala

Bahaya Tidur di Dalam Kendaraan Pribadi dengan AC Nyala


Sejumlah pengguna Kendaraan Pribadi masih belum menyadari bahwa tidur di dalam Kendaraan Pribadi dengan kondisi pendingin udara atau AC menyala sangat berbahaya. Penghuni kabin bisa keracunan fuel karbon monoksida (CO) yang merupakan sisa pembakaran keluar melalui knalpot.

Fuel CO berbahaya karena dapat menggantikan oksigen dalam darah ketika mengikat sel darah, sehingga menyebabkan kekurangan oksigen pada jantung, otak, dan organ important lainnya.

Hal ini membuat penumpang rentan terkena keracunan fuel CO karena fuel ini tidak berbau sehingga sulit untuk diketahui keberadaannya.

Fuel CO ini dapat menyelinap ke dalam Kendaraan Pribadi dapat menimbulkan gejala keracunan fuel tanpa disadari, seperti badan lemas, mengantuk, sakit kepala, mual, sakit pada dada, dan halusinasi. Apabila kadarnya tinggi dapat menghilangkan kesadaran.

Karena tanda-tandanya tidak mudah dikenali, saat sadar sulit mencari pertolongan karena tubuh sangat lemah, bahkan untuk membuka pintu Kendaraan Pribadi.

Maka dari itu, banyak yang menjadi korban keracunan fuel CO dan tidak dapat diselamatkan karena menghirup fuel beracun saat tidur di dalam Kendaraan Pribadi dengan AC menyala mengutip Auto2000.

Suggestions mencegah keracunan fuel CO

Terdapat beberapa hal wajib dilakukan untuk mencegah keracunan fuel CO pada dalam kabin Kendaraan Pribadi.

1. Ketika Kendaraan Pribadi berhenti, hindari duduk dalam Kendaraan Pribadi untuk waktu lama, terutama saat mesin dan AC masih menyala. Situasi semakin buruk bila Kendaraan Pribadi diparkir di dalam gedung parkir, garasi, atau ruang tertutup lainnya.

2. Bila terpaksa berada dalam Kendaraan Pribadi, buka jendela sedikit sekitar 3-5 cm untuk memperbaiki sirkulasi udara luar. Namun, solusi ini tidak disarankan karena risiko keracunan tetap tinggi, terutama jika ada anak kecil atau lansia.

3. Saat mulai merasakan gejala awal seperti mengantuk tiba-tiba, tubuh lemas, atau pusing meskipun dalam kondisi sehat, segera keluar dari Kendaraan Pribadi. Bila tubuh terlalu lemah, tekan klakson untuk menarik perhatian orang di luar Kendaraan Pribadi.

4. Rutin servis berkala menjadi kunci utama mencegah keracunan fuel CO dalam Kendaraan Pribadi. Ketika servis berkala, periksa seluruh komponen Kendaraan Pribadi, termasuk potensi kebocoran pada kabin Kendaraan Pribadi, dan mesin beserta saluran fuel buang.

Uji emisi untuk menjaga kadar fuel CO

Seperti diketahui, kendaraan bermotor pasti menghasilkan emisi. Di Indonesia ambang batas emisi mengacu pada parameter Karbon Monoksida (CO) 1,5 persen Vol dan hidrokarbon (HC) 200 ppm Vol.

Hasil uji emisi akan digunakan untuk memeriksa kondisi mesin Kendaraan Pribadi. Teknisi akan mencari solusi jika kadar emisi Kendaraan Pribadi melebihi batas, karena ini menunjukkan adanya masalah pada komponen mesin mengakibatkan pembakaran tidak efisien.

Meskipun begitu, pembakaran efisien dapat mengurangi tingkat fuel CO karena mengurangi endapan karbon dari sisa pembakaran di ruang bakar.

Oleh karena itu, kondisi busi menjadi salah satu faktor diperiksa. Kebocoran oli terbakar dapat pula meningkatkan kadar CO, di mana angka Air Gas Ratio (AFR) harus sesuai mencapai pembakaran optimum.

(bil/mik)


[Gambas:Video CNN]



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *