Ahli Bicara Alasan di Balik Peretas PDNS 2 Mendadak ‘Baik Hati’

Ahli Bicara Alasan di Balik Peretas PDNS 2 Mendadak ‘Baik Hati’


Ahli keamanan siber Alfons Tanujaya bicara soal kemungkinan alasan peretas Pusat Knowledge Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya mendadak ‘baik hati’ dan Menyediakan kunci pembuka (dekripsi) yang dikunci imbas ransomware secara cuma-cuma.

Menurut Alfons Harus diakui perubahan kelompok Mind Cipher yang meretas PDNS 2 terkesan tidak wajar. Pasalnya, sebelum memberi kunci secara free of charge, mereka meminta tebusan sebesar $US8 juta atau setara Rp131 miliar.

“Dari sisi tingkah lakunya memang tidak wajar kita Harus akui. Memang tahu-tahu dari ada kesempatan dapat Rp131 miliar, tapi tahu-tahu [kunci] diberikan secara free of charge,” kata Alfons dalam sebuah video yang tayang di Detik, Senin (8/7).


Menurut Alfons ada kemungkinan pemerintah Pada dasarnya Sebelumnya membayar uang tebusan ke kelompok peretas. Tidak seperti, kedua pihak membuat perjanjian seakan-Berencana peretas Menyediakan kunci ransomware tersebut secara cuma-cuma.

Kendati begitu, menurut Ia hal ini masih sebatas dugaan liar yang berkembang di kalangan netizen. Sebab, tidak ada bukti yang menunjukkan hal tersebut.

Kemungkinan lainnya Merupakan kelompok peretas sadar dan mengakui perbuatannya merugikan banyak orang. Alfons mengaku sempat memiliki pengalaman berhadapan dengan peretas yang menggunakan metode ransomware dan Kesimpulannya Menyediakan kunci secara free of charge.

“Kami mengalami. Jadi Ia membagikan, Ia kalau enggak salah enkripsi badan sosial Di masa lampau atau rumah sakit, Ia kasih kuncinya secara free of charge. Kemungkinan Ia lihat ‘wah ini gue encript ini menyebabkan masyarakat di satu negara menderita’. Kenapa?

“Karena Kemungkinan yang buat ransomware Bahkan enggak nyangka information enggak di-backup. Agak keterlaluan. ‘Buset gara-gara gue nih satu negara menderita, ratusan juta orang menderita gara-gara gue nih’. Enggak tahu entah apa yang terjadi sehingga Ia berpikir begitu.

Kemungkinan disusupi

Sebelumnya, Alfons Bahkan mewanti-wanti Supaya bisa pemerintah tidak tergiur dengan tawaran kelompok Mind Cipher yang Menyediakan kunci secara free of charge. Ia khawatir ransomware gang Mind Cipher menyusupkan malware ke dalam “kunci free of charge” tersebut.

“Kalau Mind Cipher itu ngasihnya software-nya Bahkan, Ia berbaik hati bikinin, tapi kita udah curiga. Tapi Kemungkinan aja Ia menyelipin [malware] Bahkan bisa, jadi kita mesti hati-hati,” ujar Alfons beberapa waktu lalu.

“Kalau dalam bentuk software program. Kalau bentuk string udah terima aja. String enggak ada risiko, itu memang kuncinya,” imbuhnya.

Malware merupakan perangkat lunak yang dirancang dengan tujuan merusak dan menghancurkan jaringan yang ada di dalam sebuah perangkat. Malware Bahkan dapat digunakan oleh para peretas untuk mencuri data-data, serta informasi pribadi dari perangkat pengguna.

Menurut Alfons, ada dua komponen yang dibutuhkan untuk membuka information yang dienkripsi oleh ransomware, Didefinisikan sebagai kunci dan software program atau perangkat lunak. Komponen Yang utama Merupakan kunci dekripsi, karena komponen ini hanya bisa disediakan oleh Aktor atau Aktris di balik serangan ransomware.

Sementara itu, software program yang dibutuhkan untuk dekripsi bisa dibuat oleh siapa saja, sehingga tidak memerlukan software program buatan penjahat siber.

“Jadi kalau Ia udah kasih kuncinya Pada dasarnya untuk men-decrypt itu Sangat dianjurkan ada software program. Softwarenya menjalankan, ambil datanya, masukin kuncinya, buka gitu. Tanpa melibatkan pembuat Mind Cipher pun Pada dasarnya orang bisa,” tutur Alfons.

“Yang utama kuncinya bukan software program, software program siapapun bisa bikin. Kuncinya cuma Ia yang punya,” tambahnya.

Belum bisa dibuka

Pratama Persadha, Chairman Communication & Data System Safety Analysis Middle (CISSREC), mengatakan Sesuai ketentuan informasi yang diterimanya, kunci yang diberikan Mind Cipher secara cuma-cuma belum bisa membuka information di PDNS 2.

“Belum [bisa buka data PDNS 2]. Kuncinya belum bisa dipakai buka. Katanya Dalam proses on course of terus,” ungkap Pratama, mengutip Detik.

Sebelumnya, Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, saat mengumumkan pengunduran dari jabatannya, Kamis (4/7), mengaku kunci dari Mind Cipher itu Sebelumnya bisa digunakan pada spesimen.

Pratama melanjutkan sejauh ini proses yang berhasil itu Merupakan pengunduhan atau obtain kuncinya.

“Iya dikasih obtain hyperlink untuk decryptor-nya. Tapi, Sampai Pada saat ini Bahkan belum bisa dipakai,”ujar Ia.

Untuk Pada Pada saat ini, Pratama mengimbau pemerintah terus memperbaiki layanan publik yang terganggu usai serangan ransomware terhadap PDNS 2.

[Gambas:Video CNN]




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *