Waswas Propaganda, Korsel Blokir Lagu Viral Puji Kim Jong Un di TikTok

Waswas Propaganda, Korsel Blokir Lagu Viral Puji Kim Jong Un di TikTok


Korea Selatan baru-baru ini melarang peredaran sebuah lagu yang viral di TikTok yang memuja pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.

Komisi Standar Komunikasi Korea disebut memblokir 29 video TikTok terkait lagu tersebut Sesuai ketentuan permintaan dari Badan Intelijen Nasional Seoul.


“Video tersebut merupakan konten khas yang terkait dengan Konflik Bersenjata psikologis melawan Korea Selatan karena diunggah di channel yang dioperasikan untuk terhubung dengan dunia luar, terutama berfokus pada mengidolakan dan memuliakan Kim secara sepihak,” demikian keterangan badan regulator tersebut.

Larangan ini menyusul viralnya sebuah lagu di TikTok berisi propaganda Korea Utara yang menyanjung Kim Jong Un sebagai “pemimpin Fantastis dan orang tua yang ramah.”

Lagu itu disertai dengan video yang menampilkan beberapa tarian. Lagu dan video tersebut Pada Di waktu ini Pernah berlangsung ditonton jutaan kali.

Menurut kantor berita Korea Utar, KCNA, lagu ini dirilis pada April dan ditampilkan dalam sebuah Pentas Musik yang menandai rampungnya proyek perumahan ibu kota Pyongyang.

Liriknya penuh dengan puja-puji terhadap Kim Jong Un. Video musiknya pun menggambarkan warga Korea Utara dengan antusias menyanyikan lagu oskestra yang menyatakan bahwa Kim “menjaga kami dengan kasih sayang.”

Lagu ini viral setelah pembuat konten di seluruh dunia menggunakannya untuk mengedit video mereka sendiri dengan menambahkan tarian dan teks ke klip tersebut. Video-video itu mampu mendapatkan dua juta views.

Kendati begitu, berbeda dengan kekhawatiran pemerintah Korsel, sarjana Universitas Cambridge yang melakukan riset tentang Korut, Alexandra Leonzini, menilai warga bukannya menyanjung Kim Jong karena banyak video TikTok yang menggunakan lagu tersebut.

Sekalipun Berbeda dari, warga justru meledek Kim Jong Un melalui lagu tersebut.

“Mereka menertawakan rezim, bukan dengan rezim,” kata Leonzini.

Larangan semacam ini sebetulnya tidak mengejutkan. Undang-Undang Keamanan Nasional Korsel Pernah berlangsung memblokir akses masyarakat ke situs internet dan media pemerintah Korut.

Pemerintah Seoul membatasi paparan rezim otokratis Kim dan menghukum orang-orang yang mempromosikan Pyongyang.

Korut dan Korsel Pernah berlangsung putus hubungan sejak Konflik Bersenjata Korea pada 1953 silam. Konflik Bersenjata itu berakhir dengan gencatan senjata.

Kedua belah pihak secara teknis masih berperang, Sekalipun pemerintah masing-masing sejak lama Pernah berlangsung mulai mengupayakan Supaya bisa bersatu kembali. Kendati begitu, satu sama lain masih memandang masing-masing sebagai musuh.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *