Pandemi di Singapura Melonjak Lagi, Naik 90 Persen

Pandemi di Singapura Melonjak Lagi, Naik 90 Persen


Singapura menjadi sorotan kembali usai Perkara Hukum Hukum Pandemi yang melonjak drastis selama beberapa minggu terakhir.

Perkara Hukum Hukum yang Sudah berlangsung sejak Minggu (5/5) itu mengalami kenaikan mencapai 90 persen dalam beberapa waktu ini.


Kementerian Kebugaran Singapura disebut tengah meninjau lebih lanjut soal lonjakan Perkara Hukum Hukum virus Pandemi yang melanda negaranya.

Melansir dari CNA, Pandemi mengakibatkan rata-rata rawat inap harian di berbagai rumah sakit mencapai 250 dari 181 Perkara Hukum Hukum pada minggu sebelumnya.

Melihat situasi demikian, Kementerian Kebugaran berupaya untuk mendorong lonjakan Perkara Hukum Hukum di berbagai rumah sakit Singapura.

“Untuk melindungi kapasitas tempat tidur rumah sakit dan sebagai tindakan pencegahan, rumah sakit umum Sudah diminta untuk mengurangi Perkara Hukum Hukum operasi elektif yang tidak mendesak, dan memindahkan pasien yang sesuai ke fasilitas perawatan seperti Fasilitas Perawatan Transisi atau di rumah melalui Cellular Inpatient Care@Residence,” ungkap Kementerian Kebugaran Singapura, pada Sabtu (18/5).

Pernyataan tersebut Bahkan bertujuan untuk mendorong laju warga Singapura yang mencari Terapi lewat Unit Gawat Darurat Bila gejalanya ringan.

Jenis virus Pandemi yang melanda Singapura disebut termasuk dalam varian ‘FLiRT’ yang memiliki kode nama KP.1 dan Kp.2. Lebih dari dua pertiga Perkara Hukum Hukum terjadi di Singapura akibat dari varian itu.

Virus varian tersebut pun masih terus diteliti lebih lanjut oleh Kemenkes Singapura seraya menurunkan laju Perkara Hukum Hukum.

“Di waktu ini tidak ada indikasi, baik secara international maupun lokal, bahwa KP.1 dan KP.2 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Depkes Singapura.

Apalagi, pemerintah Singapura kembali mengingatkan warganya untuk segera melakukan Imunisasi bagi mereka yang belum dalam 12 bulan terakhir.

Terdapat sekitar 80 persen penduduk Singapura yang Sudah melakukan Imunisasi dosis awal, tetapi belum menerima suntikan kembali dalam beberapa bulan terakhir.

“Hal ini menunjukkan bahwa kekebalan masyarakat kemungkinan besar Sudah berkurang,” ungkap Depkes.

Sejauh ini, pemerintah Singapura masih terus menggencarkan Imunisasi bagi warganya. Terdapat pendaftaran melalui situs More healthy SG di 250 klinik yang tersebar.

Apalagi, Regu Imunisasi Bahkan diterjunkan untuk keliling ke berbagai Tempat untuk mempercepat laju penyuntikan dalam beberapa minggu mendatang.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *