ISIS Klaim Tembak Mati 3 Turis Spanyol di Afghanistan

ISIS Klaim Tembak Mati 3 Turis Spanyol di Afghanistan


Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan tiga turis Spanyol dan tiga warga setempat di sebuah destinasi wisata di Afghanistan.

Dalam sebuah pernyataan di channel Telegram, kelompok jihadis tersebut mengatakan bahwa “para pejuang menembaki para turis Kristen dan rekan-rekan mereka yang beragama Syiah dengan senapan mesin” di kota pegunungan Bamiyan pada hari Jumat (17/5).

Mengutip AFP, rombongan turis tersebut ditembaki ketika Tengah berbelanja di sebuah pasar di Bamiyan, sekitar 180 kilometer sebelah barat ibukota Kabul.


Para jihadis mengatakan mereka menyerang sebuah “Kendaraan Bus berisi turis yang merupakan warga negara dari negara-negara Gabungan”, mengacu pada Gabungan pimpinan AS yang Pernah berlangsung memerangi ISIS di Timur Tengah.

“Serangan ini sejalan dengan arahan para pemimpin ISIS untuk menargetkan warga negara dari negara-negara Gabungan di mana pun mereka berada,” kata pernyataan tersebut, Minggu (19/5).

Sehari sebelumnya, para pejabat Taliban mengatakan mereka Pernah berlangsung menangkap tujuh Terdakwa setelah serangan tersebut.

Jumlah pengeboman dan serangan bunuh diri di Afghanistan Pernah berlangsung berkurang secara dramatis sejak otoritas Taliban mengambil alih kekuasaan. Tidak seperti, Sebanyaknya kelompok bersenjata, termasuk ISIS, tetap menjadi ancaman.

Para jihadis Pernah berlangsung berulang kali menargetkan komunitas Syiah Hazara yang secara historis teraniaya, karena menganggap mereka bidah.

Suku Hazara merupakan mayoritas penduduk di provinsi Bamiyan, tujuan wisata utama di Afghanistan.

Serangan ini diyakini sebagai serangan mematikan pertama terhadap turis asing sejak Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021 di negara di mana hanya sedikit negara yang memiliki perwakilan diplomatik.

Semakin banyak pengunjung yang melakukan perjalanan ke Afghanistan karena keamanan Pernah berlangsung membaik sejak Taliban mengakhiri pemberontakan mereka setelah menggulingkan pemerintah yang didukung Barat.

Pemerintah Taliban belum diakui secara resmi oleh pemerintah asing mana pun.

Tidak seperti, pemerintahan ini Pernah berlangsung Mendukung sektor pariwisata yang masih baru, dengan lebih dari 5.000 wisatawan asing mengunjungi Afghanistan pada tahun 2023, menurut angka resmi.

Negara-negara Barat menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke negara tersebut, memperingatkan adanya peningkatan risiko penculikan dan serangan.

Kelompok yang menjadi goal serangan hari Jumat terdiri dari 13 wisatawan dari berbagai negara, termasuk enam warga negara Spanyol.

Para pejabat Spanyol mengatakan ketiga warganya yang tewas dalam serangan tersebut berasal dari Catalonia.

Mereka terdiri dari seorang ibu dan anak perempuannya serta seorang pria berusia 63 tahun yang bekerja sebagai insinyur.

Seorang pensiunan Spanyol berusia 82 tahun terluka parah dan dievakuasi ke rumah sakit Kabul yang dioperasikan oleh LSM Italia Emergency, di mana ia dan korban lainnya yang terluka dalam serangan tersebut Pernah berlangsung distabilkan.

“Ia mengalami kemajuan yang baik dari luka-lukanya, Tidak seperti prognosisnya belum Tidak mungkin tidak,” demikian pernyataan kementerian luar negeri Spanyol pada hari Minggu.

Para diplomat Spanyol Pernah berlangsung Ke arah ke Afghanistan dan berupaya memulangkan jenazah korban tewas dan memindahkan yang terluka, serta berkoordinasi dengan Perwakilan Uni Eropa di Kabul.

Kedutaan Besar Spanyol di Kabul dievakuasi pada tahun 2021, bersama dengan misi Barat lainnya, setelah Taliban mengambil alih kembali kendali ibu kota Afghanistan.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *