Operasi BNPB dan Dinkes Sulsel: Misi Menyelamatkan Warga

Menjangkau yang Tak Terjangkau: Evakuasi Medis dan Bantuan Kesehatan untuk Korban Bencana di Latimojong

Foto : Tim gabungan membawa warga yang sakit dari Helikopter Bell BNPB menuju Pos Kesehatan di Pos Komando Utama Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan (Komunikasi Kebencanaan BNPB / Ranti Kartikaningrum)
Foto : Tim gabungan membawa warga yang sakit dari Helikopter Bell BNPB menuju Pos Kesehatan di Pos Komando Utama Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan (Komunikasi Kebencanaan BNPB / Ranti Kartikaningrum)

Banjir dan Longsor Sulsel – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, membawa dampak signifikan bagi masyarakat di Kecamatan Latimojong. Putusnya akses jalan darat dan jembatan akibat tanah longsor mengisolasi wilayah ini, mempersulit akses terhadap layanan kesehatan yang vital. Di sinilah peran krusial Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Dinkes Sulsel) dalam memaksimalkan operasi udara untuk menyelamatkan warga dan memberikan bantuan kesehatan.

Misi Kemanusiaan di Udara: Evakuasi Medis dengan Helikopter

Memahami situasi kritis di Latimojong, BNPB dan Dinkes Sulsel bergerak cepat dengan mengerahkan helikopter Bell BNPB dan AW Polri untuk melakukan evakuasi medis. Prioritas utama adalah membawa warga yang membutuhkan layanan kesehatan intensif, seperti orang sakit, lansia, dan balita, ke tempat aman untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai.

Berdasarkan data Dinkes Sulsel per 8 Mei 2024, pukul 12.30 WITA, sebanyak 27 orang dari Desa Tibussan, Ulusalu, Buntu Sarek, Buntu Karua, dan Pangi telah berhasil dievakuasi dengan helikopter dan dibawa ke Belopa untuk mendapatkan perawatan intensif.

Triase dan Penanganan Kesehatan yang Terencana

Sebelum evakuasi, tim medis melakukan proses triase untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing warga dan menentukan perawatan yang tepat. Bagi yang membutuhkan perawatan lebih lanjut, mereka akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Guru di Belopa.

Sementara itu, bagi warga yang kondisinya stabil, mereka akan diarahkan ke Posko Pengungsian di Alun-Alun Bappeda Luwu atau dijemput oleh keluarga.

Posko Kesehatan Tanggap Darurat: Pusat Layanan Kesehatan Terpadu

Di Pos Komando Utama Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Luwu, BNPB dan Dinkes Sulsel telah mendirikan posko kesehatan yang dilengkapi dengan fasilitas standar untuk menangani situasi tanggap darurat. Posko ini diawaki oleh tim dokter, perawat dari puskesmas, dan relawan kesehatan setempat yang siap sedia memberikan layanan kesehatan kepada para korban bencana.

Memperkuat Jaringan Layanan Kesehatan: Tim Medis Berpengalaman di Lokasi Terdampak

Untuk memastikan kelancaran layanan kesehatan di Latimojong, Dinkes Sulsel telah memberangkatkan empat tenaga kesehatan berpengalaman ke lokasi dengan menggunakan helikopter. Tim ini akan bekerja sama dengan tim medis di lapangan untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif dan tepat guna bagi para korban bencana.

Upaya Bersama untuk Melindungi Masyarakat: Pesan Kemanusiaan dari BNPB dan Dinkes Sulsel

Upaya evakuasi medis dan bantuan kesehatan yang dilakukan oleh BNPB dan Dinkes Sulsel merupakan wujud komitmen mereka dalam melindungi masyarakat yang terkena dampak bencana. Operasi udara ini menunjukkan bahwa meskipun akses darat terputus, upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan tetap dapat dilakukan dengan maksimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *