Insentif Kendaraan Pribadi Hybrid di Indonesia Tak Cuma Dinanti Merek Jepang

Insentif Kendaraan Pribadi Hybrid di Indonesia Tak Cuma Dinanti Merek Jepang


Salah satu perwakilan merek Kendaraan Pribadi China, Chery Gross sales Indonesia, (CSI), berharap pemerintah jadi mengucurkan insentif untuk Kendaraan Pribadi hybrid, seperti disuarakan berbagai merek Jepang. Head of Advertising CSI Mohamad Ilham Pratama mengatakan insentif itu bisa menguntungkan konsumen.

“Insentif pemerintah kita tentunya Bahkan kita nantikan. Karena itu Nanti akan ada keuntungan yang cukup besar buat konsumen,” kata Ia di Jakarta, Senin (8/7).

Ia berkaca pada insentif yang diberikan pemerintah terhadap Kendaraan Pribadi listrik. Menurut Ia kebijakan tersebut menguntungkan konsumen dan mendorong geliat Mobil Listrik di masyarakat.

“Hybrid Sebelumnya masuk proyek kita. Nanti kita lihat dalam waktu dekat. Kalau dilihat di globalnya, di Tiggo kan Sebelumnya ada (hybrid). Nanti kita lihat kapan waktu yang tepat,” tuturnya.

Chery Sebelumnya menjual dua mannequin Plug-in Hybrid Electrical Automobile (PHEV) secara international pada Oktober 2023 yaitu varian Tiggo 8 Plug-in Hybrid dan Tiggo 7 Plug-in Hybrid.

Merek asal China ini Bahkan Sebelumnya memperkenalkan varian Tiggo 5X Professional Hybrid di Filipina. Chery Bahkan punya versi listriknya, Dikenal sebagai 7 Professional e+ dan Tiggo 8 Professional e+.

Sedangkan di Indonesia pihaknya belum Ingin berkomentar ihwal kehadiran Kendaraan Pribadi Chery versi hybrid. Disinyalir perusahaan Nanti akan mengenalkan sequence Tiggo varian hybrid pada gelaran Gaikindo Indonesia Worldwide Auto Present (GIIAS) 2024.

“Di GIIAS 2024 Nanti akan dibawa dan Kemungkinan nanti Nanti akan ada Tiggo lainnya yang kita perkenalkan di GIIAS 2024,” tuturnya.

Pada saat ini Bahkan Retribusi Negara Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Kendaraan Pribadi hybrid sama seperti Kendaraan Pribadi bermesin pembakaran inner, Dikenal sebagai 12,5 persen dan 1,75 persen sehingga totalnya mencapai 14,25 persen. Ditambah lagi dengan ada pula beban tarif PPnBM mencapai 6 persen, sesuai PP 74 tahun 2021.

Sementara Kendaraan Pribadi listrik berbasis baterai atau Battery Electrical Automobile (BEV) diganjar PPnBM, PKB, dan BBNKB sebesar 0 persen. Ditambah lagi dengan BEV Bahkan mendapatkan insentif berupa Sale Retribusi Negara pertambahan nilai (PPN) 10 persen sehingga bebannya hanya 1 persen.

Insentif untuk Kendaraan Pribadi hybrid masih menjadi wacana di tingkat kementerian. Belakangan suara-suara permintaannya makin lantang terutama dari kalangan merek Jepang.

Kabar Bantuan Pemerintah untuk kendaraan hybrid sebetulnya Sebelumnya menyeruak sejak dilontarkan para jajaran pembantu Kepala Negara Sampai saat ini orang nomor satu di Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Pada akhir tahun lalu pemerintah memang berniat memberi insentif sebesar Rp40 juta untuk Kendaraan Pribadi hybrid, Sekalipun rencana ini tak kunjung terealisasi.

Lantas pada Mei lalu Jokowi Bahkan sempat berkomentar soal insentif Kendaraan Pribadi hybrid. Ia menyebut para pembantunya tengah mengkaji hal tersebut.

“Masih dibicarakan dengan Pembantu Presiden ekonomi dan perindustrian,” kata Ia saat mengunjungi Periklindo Electrical Automobile Present (PEVS) 2024 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/5).

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *