Ada Indikasi Birokrasi yang Berantakan saat Bangun PDN

Ada Indikasi Birokrasi yang Berantakan saat Bangun PDN


Komunitas keamanan siber Cyberity menyoroti birokrasi yang berantakan saat membangun Pusat Information Nasional Sementara (PDNS).

Ketua Cyberity Arif Kurniawan menyatakan bahwa memang benar ransomware LockBit 3.0 Pernah menyerang PDNS pada 20 Juni silam. Ia kemudian menyoroti birokrasi saat membangun PDN sehingga serangan berhasil membobol sistem dan tidak ada petunjuk pengamanan information. 

“Ada indikasi birokrasi yang berantakan dalam pembangunan PDN. Baik birokrasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Komunikasi dan Informatika) yang membidangi infrastruktur dan operasional, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang membidangi keamanan siber, maupun PT Telkom sebagai institusi utama,” ujar Arif dalam keterangan resmi, Sabtu (29/6).


“Indikasi birokrasi yang buruk itu semakin nampak saat ketiga instansi itu saling melempar tanggung jawab,” katanya.

Arif Bahkan menyebut tak ada petunjuk teknis bagi pengguna layanan PDN dalam mengamankan information.

“Information yang bocor dalam kasus ransomware LockBit pada 20 Juni 2024 Merupakan information milik pengguna layanan PDN, dan LockBit menyerang penyelenggara PDN,” jelasnya lebih lanjut.

Lebih lanjut, Cyberity Bahkan menyoroti sejak Juni 2024, data-data Lini belakang warga negara Indonesia (WNI) pelan-pekan mulai bocor dari discussion board kebocoran information di web maupun di bawah tanah (darkish internet).

“Mulai information sensitif Lini belakang dan keamanan (hankam); biometri warga (sidik jari INAFIS Polri), information personel tentara aktif maupun tidak yang tergabung dalam Badan Intelijen Strategis (BAIS) Sampai saat ini information sensitif masyarakat, yaitu information BPJS,” tuturnya.

Atas krisis keamanan information yang terjadi di Indonesia, Cyberity meminta pemerintah bertanggung jawab atas kebocoran information yang terjadi dan segera melakukan langkah pemulihan Supaya bisa layanan publik bisa kembali regular.

Sebelumnya, PDN lumpuh karena diserang kelompok peretas bernama Lockbit 3.0 sejak 20 Juni. Pusat information yang berlokasi di Surabaya itu diserang dengan modus ransomware.

Peretas meminta uang tebusan Sampai saat ini Rp131 miliar sebagai imbalan pengembalian information. Berencana tetapi, pemerintah menolak Menyediakan uang itu.

Dalam rapat bersama Komisi I Wakil Rakyat, BSSN menyatakan masih melakukan identifikasi forensik untuk melihat apa saja akibat dari peretasan PDN.

[Gambas:Video CNN]




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *