6 Oknum Polisi Jaksel Dipecat Atas Kasus Narkoba dan Desersi: Mencoreng Kewibawaan Institusi

Polri Kembali Tercoreng! 6 Anggotanya di Jaksel Dipecat Tak Terhormat

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (21/3/2024).(KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo)
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (21/3/2024).(KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo)

Kapolres Metro Jakarta Selatan – Dunia kepolisian kembali dikejutkan dengan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap enam orang anggotanya di Polres Metro Jakarta Selatan. Keenam oknum tersebut dipecat karena terbukti melanggar kode etik profesi Polri, yaitu terlibat dalam kasus narkoba dan desersi.

Penindakan Tegas Melawan Pelanggaran

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes (Pol) Ade Rahmat Idnal, menegaskan bahwa pemecatan ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam menegakkan disiplin dan kode etik. “Polri tidak mentoleransi pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya,” ujar Ade Rahmat.

Kasus Narkoba dan Desersi, Mencoreng Nama Baik Institusi

Ade Rahmat menjelaskan bahwa beberapa anggota dipecat karena terlibat dalam kasus narkoba, baik sebagai pengedar maupun pengguna. Sementara itu, anggota lainnya diberhentikan karena desersi, yaitu meninggalkan tugas tanpa izin dalam jangka waktu lama.

Identitas dan Peran Para Pelaku

Keenam anggota yang dipecat berasal dari berbagai kesatuan di Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek di wilayahnya. Namun, Ade Rahmat tidak merinci identitas dan peran mereka secara detail.

Aipda AG – Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Selatan Bripka SN – Bagian Sumber Daya Manusia Polres Metro Jakarta Selatan Brigadir HK – Bagian Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Selatan Bripda LF – Anggota Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Selatan Briptu MI – Anggota Polsek Kebayoran Lama Bripda BA – Anggota Polsek Pesanggrahan

Pesan Moral dan Upaya Pencegahan

Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh anggota Polri untuk selalu menjaga perilaku dan profesionalisme dalam menjalankan tugas. Polri harus terus meningkatkan pengawasan internal dan melakukan pembinaan karakter kepada para anggotanya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *