Berburu Kuntilanak di Taman Langsat

Kuntilanak dan Genderuwo konon paling gemar menampakkan diri di taman ini. Kemunculan sosok hantu ini biasanya didahului dengan bau-bau aneh serta suara tawa keras dari sosok tanpa wujud.

((((((((((((((((((())))))))))))))))))))

Taman Langsat terletak di Jakarta Selatan, lokasi paru-paru kota seluas 3.6 hektar ini tidak jauh dari terminal Blok M ke arah Pasar Mayestik di sisi kiri jalan. Awalnya Taman Langsat adalah tempat penampungan dan pembenihan bibit-bibit tanaman sebelum digunakan untuk menghias ruang-ruang publik di seantero Jakarta.

Dulu di sebelah Taman Langsat berderet penjual burung, ikan, unggas, kelinci, dan aneka jenis binatang eksotis sepanjang Jalan Barito. Namun keberadaan penjual ini sudah direlelokasi ke tempat lain sehingga keberadaan Taman Langsat tidak tertutup lagi oleh deretan kios penjual binatang peliharaan itu.

Mengunjungi Taman Langsat pada pagi hari adalah sebuah kemewahan di tengah metropolitan Jakarta. Suara   burung yang bersahut-sahutan,   kupu-kupu berwarna-warni  yang berterbangan diantara bunga-bunga yang bermekaran dan sejuknya udara pagi di dalam taman yang dikelilingi oleh pohon-pohon rindang benar-benar sebuah suasana yang langka untuk  dinikmati di ibukota negara ini.

Selain asri, Taman Langsat menyediakan jogging track sepanjang 750 meter dengan lintasan selebar 2 meter. Kontur Taman Langsat yang naik turun membuat jogging track ini semakin menantang untuk dilewati. Berhati-hatilah saat embun masih menempel di lintasan lari agar tidak terpeleset.

Sarang Kuntilanak

Suasana semakin nyaman dengan adanya  kolam teratai dan aliran sungai kecil. Asal tahu saja, di sebelah Taman Langsat juga terdapat sebuah sungai yang tidak terlalu besar yang memanjang dari arah Selatan ke Utara. Bagi anak-anak, ayunan dan perosotan tentu akan menjadi daya tarik yang membuat mereka betah berlama-lama berada di tengah pepohonan di Taman Langsat.

Tapi suasana ceria dan penuh canda tawa itu berubah mencekam saat sinar surya pulang di ufuk barat. Suasana langsung berubah menjadi sangat sepi. Hanya ada satu dua orang yang terbilang nekad berada dilokasi taman yang juga terkenal dengan sebutan Taman Langsat ini.

Karena sepi, taman kota ini pun menjadi angker, terutama pada malam hari. Konon pada malam hari, warga kerap melihat kuntilanak di pohon-pohon di taman Langsat.

“Soal orang kesurupan atau penampakan bukan barang baru lagi di Taman Langsat ini. Banyak orang yang harus lari terbirit menyelamatkan diri saat secara mendadak mereka melihat penampakan wanita berbaju putih dan terbang melayang diantara pepohonan di taman tersebut,” ujar Norma yang mengaku sudah berdagang rokok sejak 20 tahun lalu di Taman Langsat.

Menurut Norma, penampakan ini  biasanya terjadi pada malam Jumat dan tengah malam. Dengan areal taman yang cukup luas Norma tidak bisa memastikan dimana tempat bersarangnya kuntilanak. “Dulu pernah seorang paranormal menguji  uji nyali muridnya. Tak sampai hitungan jam, murid tersebut kesurupan. Saat ditanya, ia mengaku bernama, Marina seorang peranakan Belanda yang mati tak wajar. Konon Marina tidak sendirian, ada puluhan lagi yang sejenis dengannya,” kenang Norma dengan wajah ketakutan.

Genderuwo Usil

Lain Norma, lain pula pengalaman  Syamsuri (23 ), Satpam yang telah bertugas selama 5 tahun di Taman Langsat. Lelaki dua anak asal Banten ini mengaku belum pernah melihat penampakan mahluk gaib, namun jika mencium bau-bau aneh sering kali ia alami. “Jujur saja, saya memang belum pernah melihat sosok hantu taman ini. Tapi soal mencium bau wewangian,  bau busuk hingga bau orang memang masak sering kali saya alami. Selain bau-bauan saya juga sering mendengar suara-suara tawa dengan suara berat hingga melengking. Kata orang pintar, itu genderuwo yang tengah mengusili saya,” terang Syamsuri.

Anehnya, imbuh Syamsuri, genderruwo tersebut sama sekali tak pernah mau menampak diri padanya. Tapi bagi sebagian orang, bau aneh hingga tawa tanpa wujud cukup membuat nyali menciut dan sendi bergetar.

 Karena ‘catatan rekor’ mencekam inilah, Taman Langsat kini banyak direkomendasikan oleh para wisatawan dengan minat khusus, yakni para pemburu hantu. Kelompok-kelompok ini biasanya datang dan  masuk taman selepas pukul 21.00 dan baru kembali menjelang pukul 03.00 dini hari. Tujuan mereka satu merekam dan mendokumentasikan eksistensi hantu entah itu kuntilanak atau genderuwo yang menurut masyarakat sering menampakkan diri di taman ini.

“Mereka adalah kelompok orang-orang pemberani,” kata Syamsuri. “Jika sebagian orang memilih untuk mengindari hantu, kelompok ini justru datang dan mencari hantu tersebut. Sayang, mungkin karena berani, justru kuntilanaknya yang kabur,” kata Syamsuri sambil terkekeh.

Konon kuntilanak hanya akan muncul bila berhadapan dengan orang memiliki nyali kecil. Kuntilanak terbilang mahluk gaib yang pemalu. Tapi Taman Langsat ini juga pernah bikin heboh saat seseorang secara tak sengaja berhasil mengabadikan gambar kuntilanak yang terlihat mengambang pada sore hari. bk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *